Masih merasa bersalah kalau seandainya nge-mute atau meniadakan unggahan teman di akun media sosial kamu? Memang sih hidup harus bersosialisasi tapi perhatikan tidak semua hal harus mendapatkan perhatian khusus dari kamu termasuk teman kamu yang banyakan spam di media sosial. Bukannya anti sosial nih, tapi ini dia alasan kenapa kamu sudah harus selektif dan melangkah lebih maju untuk mute teman di media sosial.
Fokus pada waktu yang berharga
Kita setidaknya menghabiskan waktu rata-rata dua jam bersama media sosial setiap harinya baik itu Instagram, Facebook ataupun Twitter. Sesaat setelah beberapa jam tidak membuka media sosial, kecenderungan kita untuk mengecek segala hal yang kita tinggalkan juga semakin banyak.
Padahal hidup kita bukan hanya seputar mengecek dan mengunggah sesuatu di media sosial saja, Cobalah gunakan waktu kamu menjadi lebih produktif seperti membaca berita, olahraga atau beristirahat.
Seberapa penting orang tersebut di hidup kamu
Kalau kamu memiliki teman yang rajin mengunggah sesuatu di media sosial setiap harinya, semisalnya nih insta story nya pun sudah lebih dari lima setiap harinya maka kamu mesti bertanya lebih jauh ke diri kamu sendiri seberapa penting arti orang tersebut di hidup kamu.
Jika kita menghabiskan banyak waktu di media sosial hanya untuk mengecek unggahan mereka, hal ini berarti peran mereka sangat penting bagi hidup kamu baik itu opini, pengetahuan maupun gaya dan kesehariannya.
Menguras banyak emosi
Kita juga memiliki kecenderungan untuk merasakan emosi yang sama ketika kita membaca atau melihat kejadian yang dihadapi orang lain. Beberapa dari kita bahkan ingin tahu lebih banyak bagaimana orang lain merespon sesuatu, yang kadang membuat kita terpengaruh.
Untuk beberapa orang yang bahkan kita pun jarang berkomunikasi dengannya, membaca atau melihat kehidupan orang lain bisa jadi membuat kita sedih, iri atau bahkan bersenang di atas penderitaannya padahal kita sama sekali tidak tahu apa yang dilaluinya.
Kalau sudah begini, lebih baik mute aja deh, Bela, daripada kamu kebanyakan berprasangka akhirnya jadi ngomongin orang ujung-ujungnya.
Kamu tidak perlu banyak teman untuk bahagia
Menurut penelitian yang melibatkan otot syaraf di otak, kamu hanya butuh mengenal 150 orang untuk menjadi bahagia termasuk keluarga, saudara dan teman kamu. Dan menariknya, untuk menjadi lebih bahagia ada baiknya kamu hanya mengikuti akun orang-orang terdekatmu saja di era digital seperti sekarang.
Agar hubungan pertemanan tumbuh dan berkembang, kedua belah pihak seharusnya ada satu sama lain tidak hanya sekedar hubungan virtual melalui media sosial. Jangan jadikan teman kamu hanya sekedar foto atau video yang bisa kamu kepoin aja ya, Bela.
Saatnya menyeleksi orang yang tidak lagi ada di hidup kamu
Bukan bermaksud anti sosial atau kejam ke teman sendiri, Bela. Tapi feed sosial media terus menerus menambahkan unggahan orang-orang yang sebenarnya tidak memiliki andil besar dalam kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari mantan teman kerja, orang yang hanya kita kenal beberapa jam dalam sebuah event, dan beberapa orang yang sepertinya tidak kamu kenal kecuali jika namanya tidak muncul di media sosial kamu.
Boleh saja kok membiarkan mereka pergi dari hidup kamu segampang nge-mute atau memberhetinkan unggahan mereka ada di feed media sosial kamu. Hal ini akan membantu kamu fokus kepada hubungan yang sehat dan orang-orang yang penting dalam hidup kamu.
Beberapa orang tidak tahu kapan harus diam
Kita semua memang pernah memiliki kesalahan, membagikan berita atau foto lalu menanggapinya. Bahkan beberapa menjadikan unggahan media sosial seperti cerita pendek yang bersambung setiap harinya. Mau tidak mau, karena sudah tampil di feed media sosial, pasti ada saja yang kita baca. Maksudnya sih jelas, orang tersebut ingin membagikan opininya ke media sosial namun terkadang orang tidak memiliki batas diri tentang opini apa dan bagaimana cara menyampaikannya, Nah, beberapa orang memang kadang tidak tahu kapan harus diam maka dari itu mending yang begini kamu mute aja deh. Pengennya sih terlihat pinter tapi kok jadi nyampah, ya.