7 Pasangan Zodiak yang Toxic Banget Saat Menjalin Hubungan

Di luar hubungan asmara, Taurus dan Aries bisa menjadi teman baik. Sayangnya, ketika mereka memiliki hubungan cinta, dapat dipastikan bahwa itu tidak akan berjalan dengan mulus. Aries memiliki sikap tidak sabaran dan selalu ingin menjadi nomor satu. Sementara Taurus adalah sosok yang keras kepala. Bukan hal mudah bagi Taurus untuk menerima perkataan atau permintaan dari si Aries.

Aries adalah pribadi yang tak segan-segan untuk melakukan ghosting terhadap pasangannya. Ketika di-ghosting oleh Aries, Taurus akan berusaha menuntut penjelasan yang masuk akal.

Sudah bukan rahasia lagi kalo sebagian besar pemilik zodiak Gemini dicap sebagai player yang tidak terlalu menginginkan komitmen serius. Sebisa mungkin Gemini hanya ingin menjalani hubungan yang dianggapnya menyenangkan dan tidak membebani hidupnya. Sifat Gemini ini sangat kontras dengan Capricorn yang selalu ‘terjadwal’ dalam setiap tindakannya.

Si Capricorn adalah sosok yang sangat terencana. Mereka suka menjalani hidupnya dengan penuh keteraturan. Sifat Capricorn ini tentu akan sangat mengganggu Gemini yang mencintai spontanitas. Dapat dipastikan bahwa si Capricorn yang banyak makan hati kalau menjalani hubungan dengan Gemini.

Cancer memang dikenal sebagai salah satu zodiak paling bucin. Namun tampaknya mereka tidak ditakdirkan untuk bucin kepada Aquarius. Kedua pasangan ini sangat toxic karena bakal sering bertengkar meskipun untuk urusan sepele.

Pada dasarnya, Cancer tidak suka diatur atau dikoreksi, sedangkan Aquarius memiliki naluri untuk mengoreksi dan mengatur pasangannya. Dalam hal lain, Cancer lebih suka melakukan segala sesuatunya sendiri, sedangkan bagi Aquarius kerja sama dalam melakukan berbagai hal jauh lebih menyenangkan.

Soal kencan, Cancer lebih menikmati berkencan di rumah sembari menonton tayangan Netflix. Aquarius yang berjiwa bebas tentu merasa hal tersebut membosankan dan lebih suka berkencan di luar rumah.

Adakah pasangan zodiak yang lebih toxic dari Leo dan Scorpio? Scorpio adalah sosok overthinker yang nggak segan menghabiskan waktunya untuk memikirkan banyak hal. Leo merupakan pribadi yang lebih suka fokus memikirkan satu hal saja dan tidak ambil pusing dengan hal-hal yang dianggapnya tidak penting.

Leo juga merupakan pribadi yang selalu ingin dipuji. Hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh Scorpio karena zodiak berlambang kalajengking ini hanya akan memberi pujian ketika mereka merasa bahwa orang tersebut memang layak menerima pujian.

Kondisi tersebut membuat Leo tidak ragu mencari perhatian orang lain untuk memperoleh pujian. Nah, kalau sudah begini Scorpio bakal merasa cemburu buta dan tak segan untuk memulai pertengkaran.

Dikenal sebagai sosok yang sangat realistis dalam segala hal, Virgo sudah pasti nggak akan tahan dengan Pisces yang suka bermimpi dan hidup di dunianya sendiri. Virgo akan merasa frustasi dengan Pisces yang selalu tidak bisa diajak berpikir realistis. Sementara Pisces punya keinginan terpendam untuk mengajak Virgo larut dalam fantasinya.

Kedua zodiak ini bisa menjadi teman baik dalam segala hal. Akan tetapi, kalau untuk menjalin hubungan cinta sebaiknya jangan, deh!

Pisces memiliki sifat pendendam. Sementara sebagian besar Sagitarius punya jiwa yang pemaaf. Sagitarius nggak bakal pernah bisa memahami Pisces yang masih saja mengungkit permasalahan yang terjadi seminggu lalu.

Ketidakcocokan inilah yang membuat kedua pasangan zodiak ini bakal sering bertengkar. Pisces mengira bahwa Sagitarius tidak peka dan tidak mampu memahami isi hatinya, sedangkan Sagitarius nggak habis pikir dengan sifat Pisces yang seolah-olah selalu menyulut pertengkaran.

Virgo selalu berpikiran kritis. Sifat itu sangat berbanding terbalik dengan Libra yang masih menyukai gosip dan isu. Bagi Virgo, sulit untuk percaya kepada Libra yang terkesan tidak pernah berpikir serius dan bersikap realistis seperti mereka.

Baik Virgo dan Libra sebenarnya adalah pembicara yang baik. Mereka berdua sangat suka berbicara. Sayangnya, hal tersebut justru bisa menjadi retaknya hubungan cinta mereka. Kalau dua-duanya selalu ingin berbicara, lantas siapa yang bersedia untuk mendengarkan? Padahal, dalam sebuah hubungan dibutuhkan komunikasi yang baik untuk saling berbicara dan mendengarkan.