Saudara kandung bisa menjadi seseorang yang kamu andalkan selain orangtua. Bersamanya, kamu bisa membuat kenangan yang menyenangkan dan menjadi tempat bersandar untuk mencari dukungan selama masa-masa sulit.
Namun, seperti jenis hubungan lainnya, hubungan dengan saudara kandung juga membutuhkan rasa saling menghormati, kepercayaan, dan komunikasi yang sehat.
Terkadang, elemen-elemen dasar itu tidak bisa terwujud karena saudara kandung kamu yang ternyata toxic. Dia atau mereka tidak peduli seberapa keras kamu mencoba membangun ikatan yang kuat dengannya.
Menurut terapis Rachel Goldberg, LMFT, saudara kandung bisa dianggap toxic jika kata-kata dan tindakannya secara konsisten berdampak negatif pada mental, emosional, dan terkadang kesejahteraan fisikmu.
Bahkan, perilaku saudara kandung yang toxic juga dapat berdampak negatif terhadap seluruh dinamika keluarga.
Kalau kamu masih belum yakin apakah saudara kandung kamu termasuk yang toxic atau bukan, berikut beberapa tandanya.
