Saat mendengar kata masokis, mungkin kamu langsung berpikir tentang preferensi seks di mana seseorang baru merasakan gairah atau kenikmatan seksual melalui kekerasan fisik atau penghinaan saat berhubungan seks. Nah, meskipun sama-sama masokis, ternyata masokis emosional berbeda dengan masokis untuk urusan seks.
Menurut psikoterapis Dr. Jenn Mann, orang yang masokis emosional cenderung merasa paling nyaman berada di dalam hubungan yang menyakitkan. Kadang, orang-orang dengan kepribadian ini berpikir kalau mereka nggak pantas mendapatkan yang lebih baik. Itulah mengapa mereka biasanya akan kembali ke orang-orang yang menyebabkannya sakit secara emosional.
Nah, di bawah ini Popbela berikan delapan tanda untuk mengetahui apakah kamu termasuk orang dengan kepribadian masokis emosional atau tidak.
