Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
pexels-karola-g-6029189.jpg
Pexels.com/Karola G

Intinya sih...

  • Otakmu mungkin kewalahan, bukan karena malas atau kurang niat

  • Memulai tugas sering kali lebih sulit daripada menyelesaikannya

  • Tips produktivitas tidak selalu cocok untuk semua orang, pahami cara kerja otakmu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah nggak sih, kamu masuk ke kamar, tapi tiba-tiba lupa mau ambil apa? Atau buka laptop dengan niat kerja, eh malah ke-distract, buka banyak tab, dan ujung-ujungnya nggak ada satu pun yang selesai.

Kalau kamu sering mengalaminya, tenang dulu. Ini bukan karena kamu malas, kurang niat, atau nggak bisa mengatur waktu. Bisa jadi, otakmu lagi kewalahan.

Masalahnya bukan di niat, tapi di cara otak bekerja

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Otak kita punya sistem bernama executive function. Tugasnya mengatur hal-hal penting, seperti mengingat rencana, mulai mengerjakan sesuatu, sampai fokus menyelesaikannya.

Nah, di sebagian orang—termasuk yang punya ADHD atau cara berpikir neurodivergent lainnya, sistem ini bekerja dengan cara yang berbeda. Bukan lebih buruk, melainkan nggak cocok kalau dipaksa pakai cara “normal” versi orang lain.

Makanya, wajar kalau di satu titik kamu merasa sudah punya niat dan rencana, tapi entah kenapa tetap sulit untuk benar-benar mulai. To-do list terus bertambah, sementara energi justru makin terkuras. Lama-lama, muncul rasa frustrasi dan pertanyaan dalam hati, “Kenapa aku kayak gini terus, ya?” Padahal, yang terjadi bukan karena kamu kurang berusaha, melainkan karena otakmu sedang bekerja ekstra keras.

Tiga hal penting agar pikiran lebih tertata

Supaya nggak terus-menerus menyalahkan diri sendiri, ada tiga hal dasar yang perlu kamu pahami.

1. Otak punya batas, dan itu normal

Pexels.com/energipic.com

Otak kita bekerja seperti RAM di laptop yang kapasitasnya terbatas. Saat terlalu banyak hal disimpan di kepala sekaligus, mulai dari tugas, janji, sampai pikiran acak yang muncul tiba-tiba, otak bisa “penuh” dan akhirnya bingung sendiri. Di momen ini, lupa dan kehilangan fokus bukan tanda kamu ceroboh, tapi sinyal bahwa otakmu butuh ruang bernapas. Karena itu, menyimpan semuanya di kepala justru bikin kamu makin kewalahan.

2. Memulai itu bagian yang paling berat

Pexels.com/Karola G

Sering kali, yang terasa sulit bukan menyelesaikan tugasnya, tapi memulainya. Ada jarak antara niat dan aksi yang bikin kita tanpa sadar jadi menunda. Padahal, begitu sudah mulai, tugas biasanya terasa lebih ringan dari bayangan. Otak memang butuh dorongan kecil agar bisa melewati fase “malas duluan” ini.

3. Nggak semua sistem cocok untuk semua orang

Pexels.com/Polina Zimmerman

Tips produktivitas yang terlihat ampuh di orang lain belum tentu bekerja untuk kamu. Ada orang yang energinya naik-turun, fokusnya gampang terdistraksi, atau hanya bisa maksimal saat tertarik. Kalau sistem yang dipakai nggak sesuai dengan cara otakmu bekerja, wajar kalau hasilnya malah bikin lelah dan merasa gagal.

Lakukan ‘Reset 5 Menit’ saat pikiran lagi berantakan

Pexels.com/ANTONI SHKRABA production

Saat otak mulai terasa penuh dan nggak tahu mau mulai dari mana, coba lakukan langkah sederhana ini:

  • Hentikan semua aktivitas

  • Ambil kertas kosong

  • Set timer 2 menit, lalu tulis semua yang ada di kepala (tugas, pikiran, kekhawatiran) tanpa diurutkan

  • Tarik napas dalam-dalam tiga kali

  • Pilih satu hal paling kecil yang bisa kamu kerjakan dalam 15 menit

  • Kerjakan itu saja dulu

Teknik sederhana ini membantu mengeluarkan beban dari kepala dan membuat kamu fokus pada satu hal. Cara ini cukup efektif, terutama untuk kamu yang sering merasa kewalahan tanpa tahu alasannya.

Pahami cara kerja otak dan berhenti salahkan diri sendiri

Pexels.com/George Milton

Bela, mungkin kamu sudah mencoba berbagai tips produktivitas, tapi hasilnya tetap terasa nihil. Itu bukan karena kamu kurang usaha, tapi karena banyak saran dibuat seolah semua orang punya ritme hidup dan cara berpikir yang sama. Padahal, kenyataannya nggak begitu.

Di titik ini, hal terpenting yang perlu kamu lakukan adalah berhenti menyalahkan diri sendiri. Saat kamu mulai memahami cara kerja otakmu, termasuk batas energi dan fokus yang kamu punya, kamu sedang membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri. Nggak harus selalu sempurna, yang penting kamu bergerak dengan caramu sendiri. Cheer up, Bela!

Editorial Team