pexels.com/cottonbro studio
Para peneliti kemudian memiliki beberapa teori mengapa orang sengaja menunda waktu tidurnya untuk mendapatkan waktu luang. Menurut psikolog klinis di Rumah Sakit Lenox Hill di New York, Sabrina Romanoff, tanggung jawab pekerjaan mengambil ruang untuk istirahat dan melakukan kesenangan lainnya.
Tanpa kesenangan itu, hidup akan terdiri dari kerja dan tidur saja. Maka dari itu, revenge bedtime procrastination adalah cara mereka untuk mengambil kembali sebagian hari untuk aktivitas memanjakan diri seperti melihat media sosial dan lain sebagainya tanpa berpikir.
Sebuah studi di tahun 2014 yang diterbitkan jurnal Frontiers of Psychology menunjukkan bahwa revenge bedtime procrastination berkorelasi negatif dengan self-regulation. Mereka yang melakukan ini ingin tidur, tetapi perilakunya tidak sejalan dengan niat mereka.
Stres, termasuk pandemi yang melanda pada 2020 lalu juga bisa memperburuk perilaku ini. Sebab, batas antara pekerjaan, rumah, dan sekolah menjadi kabut sehingga sulit bagi seseorang memiliki waktu sendirian.
Maka dari itu, revenge bedtime procrastination umumnya terjadi pada perempuan dan pelajar. Sebab, mereka lebih banyak memiliki tanggung jawab di siang hari seperti mengurus anak dan mengerjakan tugas sekolah. Namun, tidak menutup kemungkinan fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja.