MAKO kembali sebagai penyanyi dengan merilis lagu keduanya yang berjudul “Hidupmu”. Single tersebut terinspirasi dari kisah orang-orang yang ia temui selama proses pendidikan sekolah psikiatri. Jadi, lagunya pun dipersembahkan untuk mereka, kepada orang-orang yang sedang berjuang memulihkan diri-pelan-pelan, tapi tetap maju.
“Selama proses pendidikan, sekolah psikiatri, itu aku juga mengalami berbagai pengalaman pada saat mungkin bertemu dengan pasien-pasien atau pada saat mempelajari tentang kesehatan mental itu sendiri. Jadi justru inspirasi terbesar dari lagu ‘Hidupmu’ itu ya orang-orang yang pernah, kisah-kisahnya pernah aku dengarkan, yang pernah berbagi. Lagu ini aku persembahkan untuk mereka, sih,” ujar MAKO.
Lagunya sendiri dibuat sebagai pengingat bahwa apa pun yang lagi kamu hadapi, hidupmu tetap punya makna yang besar. Mungkin perjalanan ke depan nggak selalu mulus, tapi tetap layak buat diperjuangkan dan dijalani sepenuh hati. “Hidupmu” dibuat untuk merayakan hidup setiap orang yang mendengarkannya. Ada pesan yang ingin disampaikan MAKO melalui lagunya, yakni kamu nggak perlu sendiri, mari kita merangkul sesama, mari kita pulihkan dunia.
“Dan sebenarnya untuk semua yang mendengarkan juga, karena kita nggak pernah tahu, ada kalanya mungkin kita merasa stuck gitu dalam suatu kondisi, mungkin stuck dalam kehidupan dan mungkin kita merasa, kita tuh sendiri, kita tuh nggak ada siapapun yang bisa membantu. Nah sebenarnya lagu ‘Hidupmu’ ini untuk menjadi pengingat bahwa sesungguhnya kita tuh nggak sendirian.
Kita tuh bisa menghadapi apapun permasalahan yang lagi kita lewati itu bersama-sama dengan orang lain. Selalu ada jalan untuk bisa kembali pulih, kembali merasa lebih baik. Dan untuk prosesnya sebenarnya memang dari awal emang udah kebayang mau membuat lagu yang bertemakan tentang mental health,” jelas penyanyi berusia 30 tahun itu.
Tak hanya itu, lagu yang rilis tanggal 28 Juni 2025 kemarin ini memiliki makna yang lebih spesifik, yaitu membantu dan menjadi pesan untuk mencegah orang-orang yang memiliki kecenderungan untuk menyakiti atau mengakhiri hidupnya.
“Dan untuk lagu ‘Hidupmu’ ini sebenarnya lebih spesifiknya terkait dengan mungkin kasus-kasus self-harm ataupun suicide yang kerap kayaknya meningkat gitu ya jumlahnya. Lagu ini tuh sebenarnya fokusnya juga di situ. Jadi, untuk membantu menjadi pesan, harapannya sih bisa mencegah supaya orang yang mendengarkannya nggak sampai berujung ke tadi, misalnya self-harm ataupun bunuh diri,” harap MAKO.