Pexels.com/Andrea Piacquadio
Pujangga cinta: Di keheningan malam… Terdiam kusendiri melihat bayanganmu bak sang rembulan yang mengintip malu di balik jendela kamarku. Oh kekasihku dirimu yang cantik manis dan lembut seperti....
Tukang Sate: Kambing yang montok... berbulu tebal dan gemuk segemuk badak… Kan kujadikan sate bakar dengan…
Panglima Perang: Granat dan bom yang meledak-ledak, kulihat musuh di balik benteng nan jauh di sana. Aku siap, musuh datang dengan membawa…
Bintang Sepak Bola: Bola, tanding dengan sekuat tenaga. Kuoper pada kawanku. Bola semakin kencang dan siap kutendang pada…
Pujangga Cinta: Pacarku yang manis, engkau yang telah menggembok hatiku dengan gembok cintamu, kubelai rambutmu yang hitam dan harum seharum…
Tukang Sate: Bau sate yang sedap, kukipas-kipas sate bakarku… Kubuat bumbu-bumbu sate lezat dari...
Panglima Perang: Peluru-peluru pistolku. Kusiapkan senjata dan akan kutembak…
Bintang Sepak Bola: Wasit yang meniup peluit, tanda bola keluar… Lalu kuambil perlahan bola itu dan kugocek-gocek…
Pujangga Cinta: Hatimu yang berwarna, seperti pelangi di surga… Membuat aku seperti malaikat tak bersayap. Sungguh aku mencintai…
Tukang Sate: Kambing itu, kini sudah terbakar hangus… Kini sudah sirna dan berubah menjadi sate yang lezat selezat...
Panglima Perang: Api yang berkobar-kobar, mayat-mayat yang bergelimbang, arena perang hancur di tengah-tengah...
Bintang Sepak Bola: Pertandingan antar Belanda dan Jerman… Kuatur siasat dan strategi permainan. Akan kujebol…
Pujanga Cinta: Hatimu yang luas, seluas telaga kautsar di surga… Cantik secantik Siti Fatimah yang mempesona… Duhai malaikat hatiku akan kuberikan semua sisa…
Tukang Sate: Asap-asap yang mengepul, namun harum. Kutusuk-tusuk satu per satu…
Panglima Perang: Peluru-peluru yang kusiapkan dan siap kutembakkan. Semua pasukan tewas mengenaskan mayat-mayat itu berkata….
Tukang Sate: Sate… sate… sate… sate… satenya Bu… satenya Pak... satenya Kek... satenya Nek… satenya Dek... satenya Mas... satenya Neng... satenya A’… satenya Teh, beli yang banyak. Beli 1 porsi dapat….
Bintang Sepak Bola: Lapangan bola yang luas dan hijau… Kudobrak gawang lawan. Jegerrrrr…suara…
Pujangga Cinta: Hatiku hancur berkeping-keping tak menentu, setelah kutahu ternyata kau tak suka padaku. Kuingin sekali memelukmu wahai…
Panglima Perang: Mayat-mayat prajurit perang,. Berjuang patah semangat kalahkan musuhmu dengan…
Bintang Sepak Bola: Pluit wasit berbunyi, tanda istirahat babak pertama tiba. Aku haus! Kuambil secangkir….
Pujangga Cinta: Kerinduan yang ada di dalam hatiku, kuambil dengan sejuta kasih sayang dan segenggam…
Panglima Perang: Granat! kuserang habis-habisan musuhku dengan seluruh senjataku, tak peduli mayat-mayat kini terbengkalai, yang kadang kala mereka sering….
Bintang Sepak Bola: Mengoper-ngoper bola dengan lincahnya. Dan kukuasai si kulit bundar dengan skill-ku yang membuat….
Tukang Sate: Aku lapar. Kuingin segera menyantap sate-sate yang telah kusajikan dengan….
Bintang Sepak Bola: Kartu merah yang mengenai kawanku. Kawanku pun keluar dari….
Panglima Perang: Tank baja besar, menakutkan, penuh siksa, serasa pengap di dalam…
Pujangga Cinta: Dekapan embun. Pagi cakra langit yang begitu cerah menyambut hari bahagia menuju ke…
Panglima Perang: Pemakaman sang pahlawan perang, yang gugur membela negara menumpahkan….
Tukang Sate: Kecap pedas… mantap... lezat… meresap sampai ke bagian dalam daging…
Pujangga Cinta: Bidadari itu, seakan hati ini melepas lelah yang berlalu bila kuingat…
Bintang Sepak Bola: Cristian Ronaldo. Aku begitu kagum dengan cara menggocek bola, semenjak kulahir ke dunia bola aku sangat mengidolakan…
Panglima Perang: Jenderal Sudirman, dia yang perkasa gagah, berani, juga tak gentar. Maju tak gentar membela yang benar, maju serentak hak kita diserang…
Pujangga Cinta: Panah-panah yang menusuk hati dan jantung yang paling dalam sampai ke akar-akarnya, membuatku patah hati, dan ingin bunuh diri. Aku menyadari sekarang aku tertipu. Aku tertipu, aku terjebak, dan aku terperangkap…
Panglima Perang: Ranjau yang sekutu buat. Berusah sekuat tenaga agar dapat keluar dari…
Tukang Sate: Gerobak sate yang memukau, dengan kerlap-kerlip warna lampu di atasnya dengan gerobak yang bertuliskan… SATE AYAM…
Panglima Perang: Ir. Soekarno dan Moh. Hatta, mereka lah sang motivator kami. Berpidato, mengimbau seluruh...
Bintang Sepak Bola: Supporter yang setia mendukung dan memperi semangat para...
Tukang Sate: Pembeli, satu per satu berdatangan dan menghabiskan semua...
Pujangga Cinta: Wajah cantikmu yang mempesona, bagaikan wanita yang sakit... sakit... sakit... menyiksa jiwa dan meremukkan tulang belulang. Karena kau telah jatuh dari atap langit sebagai bidadari surga yang turun ke bumi...
Bintang Sepak Bola: Indonesia... Indonesia... hidup sepak bola Indonesia, kau tulangku, kau darahku, kan kubela Sang Garuda, yang akan kujadikan...
Tukang Sate: Sate, dan kujual lagi di...
Bintang Sepak Bola: Stadion Allianz di Afrika. Tanahnya yang gersang, kaya akan alam. Orang-orangnya hitam pekat yang selalu...
Pujangga cinta: Kucinta sampai mati, kugenggam sampai ke bumi pelangi di hati yang tak pernah terganti, dengan wanita suci berparas qur’ani, dan berjiwa...
Panglima Perang: ABRI bersiap genjatan senjata. Mengakhiri perang rakyat jelata. Kurampas harta meraka, beserta…
Tukang Sate: Tusuk sate yang sudah kubawa. Dan tak disangka dan tak bisa dielak lagi, ternyata… sungguh-sungguh aku tak percaya... aku tak percaya... sateku habis terjual…
Bintang sepak bola: Supporter Jerman yang menjuarai Piala Eropa. Aku bersorak kegirangan, kebahagiaan yang tak tergantikan. Dan berakhir semua pertandingan.