pexels.com/jaweria-mushtaq
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia menuturkan bahwa kalimat talbiyah yang diucapkan Rasulullah SAW adalah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ
Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak.
Artinya:
"Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Kendati demikian, dalam sebuah hadis, Nafi' mengatakan bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar menambahkan kalimat talbiyah dengan lafaz:
لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ بِيَدَيْكَ لَبَّيْكَ وَالرَّغْبَاءُ إِلَيْكَ وَالْعَمَلُ
Labbaik labbaik wa sa’daik wal khoiru biyadaik war roghbaa-u ilaika wal ‘amal.
Artinya:
"Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu dengan senang hati. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Segala harapan dan amalan hanya untuk-Mu).” (HR. Bukhari no. 1549 dan Muslim no. 19).
Tidak ada larangan dalam menambahkan atau mengurangi kalimat talbiyah. Sebab, ketika sahabat mengucapkan kalimat tersebut dengan penambahan atau pengurangan, Rasulullah SAW tidak menegurnya.