Unsplash.com/Beatriz Perez Moya
Ternyata, alasan sesungguhnya Abu Thalib menolak Nabi Muhammad SAW adalah karena dia telah menerima lamaran dari seorang Bani Makhzum. Laki-laki tersebut bernama Hubairah yang dikenal dengan kekayaan dan keahliannya di bidang syair atau puisi.
Saat menolak lamaran Rasulullah, sebenarnya Abu Thalib secara tersirat telah mengungkapkan bahwa telah ada seseorang dari kabilah lain yang melamar anaknya. Dia berkata, “Orang yang telah bermurah hati harus dibalas dengan sikap serupa,” kata Abu Thalib. Tetapi, ternyata Rasulullah menganggap itu adalah salah satu sopan santun pamannya ketika menolak.
Saat itu, Bani Makhzum berkembang cukup pesat. Berbanding terbalik dengan Bani Hasyim, kabilah Abu Thalib dan Nabi Muhammad SAW, yang cenderung berkurang peranannya.
Pada masa itu, masyarakat Arab sangat memandang penting kabilah yang besar dengan jumlah anak laki-lakinya. Karena dari sanalah, peranan suatu kabilah dapat diukur.
Abu Thalib pun merasa harus membalas budi kabilah Bani Makhzum. Hal ini dikarenakan dahulu orang-orang dari Bani Makhzum telah menikahkan gadis-gadisnya kepada Bani Hasyim.