Alasan putus berikut mungkin terlihat klise dan childish. Namun jika dipikir kembali, ternyata alasan ini ada benarnya juga lho.
Inilah Deretan Alasan Putus Paling Klise yang Ternyata Benar Adanya

Saat mendengar kalimat ini kamu pasti bertanya, “Jika terlalu baik, kenapa putus? Bukankah harusnya merasa beruntung?” Nyatanya tidak demikian, Bela. Ungkapan tersebut muncul karena salah satu pihak merasa tidak cukup baik untuk yang lain. Sehingga di dalam menjalin hubungan justru diliputi perasaan bersalah dan rasa kurang percaya diri.
Hidup mengajarkan kita untuk bersikap dinamis, terus berubah seiring waktu. Dulu mungkin kalian menjalin hubungan karena banyak kecocokan, namun seiring waktu yang berlalu ada beberapa hal yang berubah di dirimu dan tidak di dia; atau sebaliknya. Di sinilah kemungkinan ketidakcocokan itu kemudian muncul dan menjadi hambatan bagi kalian untuk melanjutkan hubungan.
Di dunia ini ada banyak hal yang kita kejar, termasuk urusan asmara dan karier. Sangat sulit untuk membuatnya berjalan seimbang. Nah ketika karier sedang menjadi prioritas utama, akan lebih mudah untuk mencapai karier impian dengan mengesampingkan urusan asmara.
Tak bisa dipungkiri, urusan asmara bisa sangat menyita waktu. Apalagi jika memiliki pasangan yang posesif atau diktator. Hubungan terasa tidak nyaman hingga kemudian muncullah keinginan untuk sendiri. Melepaskan kepenatan dari urusan asmara.
Alasan putus ini bisa muncul jika kamu tak melihat tanda-tanda keseriusan dari dia dalam menjalin hubungan denganmu. Mungkin kalian saling mencintai, namun untuk menjalin hubungan yang lebih lanjut kalian butuh lebih dari sekedar cinta.
Cinta yang dulunya menggebu di awal hubungan bisa saja tiba-tiba hilang. Hal ini bisa disebabkan karena tak bisa move on dari mantan, bertemu dengan orang baru, atau masalah kesibukan sehingga kamu dan pasangan tak lagi punya waktu untuk saling memupuk keharmonisan.
Time flies, people changes. Setiap harinya kita bertemu dengan beragam orang, pola pikir, dan kejadian yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik atau lebih buruk. Perubahan inilah yang kemudian sulit diterima oleh pasangan. Apalagi jika ia tipe yang sulit menerima perubahan.
Alasan mana yang pernah kamu berikan, Bela?