Mengutip dari Korea Times, dikabarkan kalau beberapa orang, khususnya warga Vietnam, menyebut bahwa kakek dan nenek Hanni adalah “manusia perahu”—sebuah istilah yang merujuk pada ribuan pengungsi yang melarikan diri dari Vietnam dengan perahu kecil setelah Komunis Vietnam Utara mengalahkan Vietnam Selatan pada tahun 1975 dan mengambil alih negara tersebut.
Orang tua dan kakek-neneknya, yang semuanya berasal dari Vietnam, saat ini tinggal di Australia—salah satu negara yang menjadi tujuan para ‘manusia perahu’. Banyak dari para pengungsi ini diketahui telah menetap di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Prancis untuk menghindari penganiayaan politik dan etnis.
Melihat fakta-fakta ini, beberapa pengguna internet di Vietnam mengklaim bahwa anggota keluarga Hanni adalah para 'manusia perahu' yang meninggalkan negara mereka demi kepentingan mereka sendiri. Banyak netizen yang mengkritik Hanni dan meminta melepaskan kewarganegaraan Vietnam-nya, tapi para penggemar memberikan pembelaan dengan mengatakan bahwa Hanni bukanlah orang yang harus disalahkan.
Tahun 2023 lalu juga sempat ramai perbincangan tentang keluarga Hanni. Sebuah foto diunggah ke salah satu platform media sosial milik Meta oleh komunitas K-Pop terbesar di Vietnam, K Crush Động.
Member komunitas itu menyoroti sebuah emblem rezim Vietnam Selatan di dalam rumah yang diduga milik keluarga Hanni. Tidak hanya di rumah, emblem serupa juga tampak di berbagai lokasi milik mereka termasuk bisnis keluarga.
Foto itu menimbulkan asumsi bahwa keluarga Hanni diduga merupakan pendukung Vietnam Selatan atau Republik Vietnam. Vietnam saat ini merupakan negara yang dikenal sebagai republik sosialis usai peleburan antara Vietnam Selatan dan Vietnam Utara di tahun 1976.
Sementara Republik Vietnam adalah negara yang pernah berdiri di bawah sokongan Amerika Serikat tahun 1955 dan dibubarkan tahun 1975 di akhir Perang Vietnam. Hingga kini masih tidak ada konfirmasi atau klarifikasi dari pihak Hanni atau manajemen terkait isu yang beredar di media sosial.