instagram.com/hannahalrashid
Hannah tumbuh di keluarga pesilat. Ayahnya adalah Bapak Pencak Silat untuk Inggris dan Eropa. Dalam sebuah wawancara, aktris film Serigala Terakhir ini berbagi kisah perjalanan sang ayah yang membawa Pencak Silat ke tanah kelahiran Ratu Elizabeth itu.
Pada tahun 1970-an, Aidinal Hamzah Al Rashid merantau ke Inggris membawa olahraga asli milik Indonesia itu. Di sana, ia membuka kelas Pencak Silat pertama di Inggris sampai membangun federasi Inggris dan Eropa untuk Pencak Silat.
Aidinal Hamzah juga memperkenalkan dan mengajarkan ketiganya anaknya tentang pencak silat. Bagi Hannah, ayahnya adalah superhero karena kepiawaiannya dalam seni bela diri tersebut. Lebih dari itu, pencak silat sendiri sangat berpengaruh dalam membentuk karakter Hannah. Ia sangat berterima kasih pada ayahnya yang telah menanamkan hal-hal positif tersebut dalam dirinya.
"Dari kecil saya berfikir bahwa Bubs (ayah) saya adalah superhero, karena saya sering ikut kelas pencak silat beliau dan melihat Bubs fly kick dan banting-banting orang 🤣. Tapi honestly, value-value yang saya diajarkan dari kecil lewat latihan pencak silat ternyata sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dan kepribadian saya sampai sekarang. Latihan disiplin, self-control, menghormati orang biar pun dia lawan tanding saya, belajar tangguh biar pun cedera atau kalah, belajar tetap humble saat meraih medali emas, belajar speak up jika merasa ada yang curang atau tidak adil dalam bertanding.
Dan mungkin yang lebih spesifik biarpun saya seorang perempuan, saya diajarkan untuk latihan dan sparring bersama teman-teman lelaki, tidak dibedakan karena saya perempuan, tidak dianggap lebih 'lemah', justru back-sweep lawan lelaki yang dua kali lebih tinggi dari saya sampai dia jatuh, pernah kok!
Justru karena latihan dan sparring sama semua orang, saya jadi percaya diri, saya jadi tough, saya jadi berani mengekspresikan diri, saya bisa memandang setiap orang yang saya bertemu sebagai equal.
Terima kasih Bubs sudah menanam bibit-bibit pesilat dengan segala value positifnya dalam diri saya dari kecil!" tulis Hannah.