Instagram.com/@fiersabesari
Tahun 1997 silam rupanya menjadi titik awal kedekatan Fiersa dengan sang ayah sambung. Saat itu, Fiersa sempat bertengkar hebat dengan ibunya. Ia kemudian memutuskan untuk kabur dari rumahnya.
Di masa kabur tersebut, Fiersa berkisah bahwa ia dan seorang temannya berniat untuk pergi ke Monumen Pancasila. Akan tetapi, Fiersa dan temannya dihadang oknum tentara saat mau memasuki area monumen yang ternyata tengah ditutup untuk sementara waktu. Fiersa lalu mengejek oknum tentara tersebut yang akhirnya membuatnya babak belur, hingga dilarikan ke sebuah rumah sakit.
"Kedekatan saya dengan Om Toy baru terjadi pada tahun 1997, kala kami hidup di Jakarta Timur. Waktu itu, saya bertengkar parah dengan Ibu, sampai kabur dari rumah. Di masa kabur, saya dan seorang kawan hendak main ke Monumen Pancasila. Ketika tiba, malah diadang oknum tentara," ungkap Fiersa melalui akun X-nya pada 25 Desember 2018.
"Katanya, akan ada kunjungan menteri, jadi Monumen Pancasila ditutup untuk sementara waktu. Bodohnya, saya malah mencibir dan mengejek oknum tentara tersebut. Ia tak terima, saya ditarik dipukuli. Kala itu, saya baru merasakan yang namanya babak belur," sambungnya.
Instagram.com/@fiersabesari
Mengetahui hal itu, sang ayah sambung yang kala itu ia panggil dengan sebutan "Om," mendatanginya dengan penuh kepanikan dan rasa kesal. Toy menasihati Fiersa supaya tidak bersikap sembarangan dan lalu berbicara perihal sang ibunda.
Di saat itulah, Fiersa benar-benar melihat Toy sebagai sosok seorang ayah. Kemudian, ia meminta izin untuk memanggil Toy dengan sebutan 'Bapak' dan akhirnya mereka punya hubungan yang dekat.
"Meski tidak tahu kelanjutan kasusnya bagaimana. Setelahnya, Om Toy menasihati saya, tentang jangan bersikap sembarangan, juga tentang Ibu. Dari sana, saya melihat sosok ayah di dirinya. Beberapa hari kemudian, saya meminta izin untuk memanggilnya 'Bapak'. Om Toy tersenyum dan memperbolehkan," tambahnya.