Sebelum sukses saat ini, Annie perlu perjuangan panjang untuk meyakinkan keluarganya berkarier di dunia hiburan. Ia pertama kali jatuh cinta pada K-Pop pada usia tujuh tahun setelah menonton video musik BIGBANG dan 2NE1 dari lagu “Lollipop”. Ia langsung ingin menjadi idol saat itu, tapi orang-orang di rumahnya menanggapi dengan skeptis keinginan Annie.
“Suatu hari, aku dengan santai bertanya pada ibuku, ‘Bagaimana kalau aku jadi penyanyi?’ dan dia hanya tertawa dan berkata, ‘Tidak mungkin’. Itulah saat aku menyadari bahwa ini tidak akan mudah,” kenang Annie.
Lalu ia mencoba untuk membicarakan topik itu dengan lebih serius, tapi dengan tegas ditolak lagi oleh ibunya. Bagi Annie, itu adalah patah hati pertamanya. Sampai SMA, Annie masih bersikeras untuk meyakinkan sang ibu, namun lagi-lagi ditolak. Mereka pun akhirnya membuat kesepakatan, kalau Annie bisa masuk ke Ivy League (jajaran kampus bergengsi di Amerika Serikat), maka ibunya akan mendukung keinginannya.
“Aku bilang pada ibuku bahwa aku tidak bisa menyerah. Jadi, dia membuat kesepakatan: jika aku diterima di universitas, dia akan membantu meyakinkan anggota keluarga lainnya,” kata Annie.
“Butuh waktu sekitar sepuluh tahun. Awalnya mereka 100 persen menentang. Tapi aku terus bilang aku sangat ingin melakukan ini. Dan akhirnya, kesepakatannya adalah, ‘Kalau kamu masuk Ivy League, kami akan mengizinkanmu’. Sejak saat itu, aku berhenti tidur dan belajar keras hingga diterima. Ibuku sama sekali tidak mengira—dia pikir aku hanya menari sepanjang waktu,” cerita Annie.
Ia pun berhasil menjadi mahasiswa Universitas Columbia dengan skor SAT 1530 dari 1600. Tak hanya berhasil masuk ke universitas bergengsi, Annie juga berhasil meraih mimpinya menjadi idol.