Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
105842.jpg
Freepik.com/pikisuperstar

Intinya sih...

  • Menulis jurnal dan refleksi harian membantu menciptakan jarak sehat antara pikiran dan diri, serta membuka ruang untuk merefleksikan ke mana kamu ingin melangkah berikutnya.

  • Mengamati sinyal tubuh dan pikiran membantu mengenali emosi yang sedang dirasakan dan memutuskan bagaimana cara menghadapinya.

  • Meditasi, latihan self-awareness, dan menerima diri apa adanya juga penting dalam memahami perasaan diri sendiri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orang pasti pernah mengalami momen di mana emosi terasa membingungkan. Tiba-tiba sedih tanpa sebab yang jelas, marah karena hal kecil, atau merasa cemas tanpa tahu alasannya. Kondisi seperti ini wajar terjadi, tapi jika dibiarkan berlarut, bisa membuat kita sulit mengambil keputusan, mudah salah paham dengan orang lain, dan merasa lelah secara mental.

Itulah mengapa penting untuk memahami apa yang kita rasakan dan dari mana perasaan itu berasal. Dengan mengetahui sumber emosi, kita bisa mengelolanya dengan lebih baik, merespons situasi secara tepat, dan menjaga hubungan dengan orang di sekitar tetap harmonis. Berikut ini, cara memahami perasaan diri sendiri yang akan dirangkum Popbela sebagai berikut.

1. Menulis jurnal dan refleksi harian

potret perempuan menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu cara memahami perasaan diri sendiri adalah dengan menulis jurnal secara rutin. Saat kamu mencatat apa yang terjadi, bagaimana reaksi kamu, dan apa emosi yang muncul, kamu menciptakan jarak sehat atau dikenal dalam psikologi sebagai defusi kognitif, antara pikiran dan dirimu.

Ini membuat pemikiran negatif tidak terasa seperti bagian dari identitas diri, sehingga lebih mudah dihadapi secara objektif. Ditambah lagi, menulis jurnal membuka ruang untuk merefleksikan ke mana kamu ingin melangkah berikutnya, apakah perlu mengatur batasan, mendekatkan diri dengan orang, atau sekadar memahami inti emosi yang muncul.

2. Mengamati sinyal tubuh dan pikiran

Ilustrasi merenung (pexels.com/Photo by Luca Nardone)

Cara memahami perasaan diri sendiri bisa dengan cara sederhana, yaitu dengarkan tubuhmu. Kadang tubuh lebih cepat memberi sinyal perasaan kita sebelum otak sempat memproses. Misalnya, tangan mulai dingin saat gugup, dada terasa sesak saat cemas, atau jantung berdetak lebih cepat saat marah.

Perhatikan juga pikiran yang muncul di momen itu, karena biasanya ada hubungan antara keduanya. Dengan sadar mengamati tanda-tanda ini, kita bisa lebih cepat mengenali emosi yang sedang dirasakan dan memutuskan bagaimana cara menghadapinya.

3. Meditasi

ilustrasi meditasi (freepik.com/karlyukav)

Terkadang, kita tidak butuh waktu lama untuk mengerti isi hati. Cara memahami perasaan diri sendiri bisa dimulai dengan duduk tenang 5–10 menit setiap hari, tarik napas dalam, lalu tanya ke diri sendiri, “Hari ini aku merasakan apa, ya?”. Bisa juga sambil menulis catatan singkat tentang hal yang paling berkesan hari itu. Kebiasaan kecil ini membantu kita lebih kenal dengan emosi yang datang dan pergi.

4. Latihan self-awareness

ilustrasi self-awareness (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara memahami perasaan diri sendiri erat kaitannya dengan self-awareness, alias kesadaran akan siapa kita dan apa yang kita rasakan. Latihan ini cukup dengan membiasakan mengamati pikiran dan reaksi kita terhadap berbagai situasi. Dengan begitu, kamu akan tahu kapan harus maju, kapan harus mundur, dan kapan harus diam sebentar sebelum bereaksi.

5. Menerima diri apa adanya

ilustrasi self awareness (Pexels/Wilson Vitorino)

Percaya atau tidak, untuk memahami perasaan diri sendiri tidak akan maksimal kalau kita masih sibuk menghakimi diri. Coba terima semua perasaan, baik yang positif maupun negatif. Misalnya, kalau lagi sedih, tidak perlu dipaksa senyum, cukup akui kalau memang sedang butuh waktu untuk pulih. Penerimaan ini membuat proses memahami diri jadi lebih jujur dan tulus.

6. Ingat Momen yang membuatmu bangga

ilustrasi bangga pada diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengingat momen ketika kamu merasa bangga adalah salah satu cara untuk memahami perasaan diri sendiri. Coba pikirkan, apa yang membuat momen itu terasa spesial? Apakah karena berhasil mencapai sesuatu, membantu orang lain, atau diakui oleh orang yang kamu hormati? Dari situ, kamu bisa melihat nilai-nilai yang penting buat dirimu. Menyadari hal ini membantu kamu lebih paham apa yang bikin hati terasa penuh dan puas.

Dengan menerapkan cara memahami perasaan diri sendiri, kita bisa lebih peka terhadap apa yang terjadi di dalam hati, mampu merespons tantangan hidup dengan bijak, dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan orang lain maupun diri sendiri.

Editorial Team