Nggak mudah memang menyadari kalau diri sendiri adalah tipe orang yang playing victim.
Namun, coba pikirkan, apakah kamu pernah merasa seperti semua orang menentang apa yang kamu pikirkan atau bicarakan? Tidak peduli situasinya, saat ada hasil negatif bagimu, kamu selalu mengklaim itu adalah kesalahan orang lain.
"Mereka yang disebut sebagai playing vitim merasa bahwa orang-orang dan keadaan menentangnya atau tidak beruntung," kata psikolog klinis, Monica Vermani, CPsych, yang berspesialisasi dalam trauma, pelecehan, dan hubungan.
"Secara sadar atau tidak sadar, si playing victim akan terus melepaskan kuasa dan haknya; membiarkan dirinya didominasi, diarahkan, dan dibimbing orang lain; lalu menyalahkan orang tersebut ketika hasilnya tidak berjalan seperti yang diinginkan,” tambahnya.
Jika kamu berpikir bahwa kamu adalah seorang playing victim atau sudah banyak orang yang menyebutmu seperti itu, mungkin sudah waktunya kamu melakukan refleksi diri dan perubahan perilaku.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk berhenti menjadi seorang playing victim, menurut para ahli .
