Jika mengingat waktu-waktu yang telah kamu habiskan dengan sahabat, segalanya pasti terasa menyenangkan, bukan? Meski pertengkaran kerap mewarnai persahabatan yang terjalin di antara kamu dan dia, tetapi perasaan jengkel dan amarah akan cepat tergantikan dan nggak pernah betah lama bersarang di hati.
Dan sekarang, kesibukan nggak jarang selalu jadi penghalang untuk bisa bertemu dan berbagi cerita dengan sahabat. Rindu? Sudah pasti. Nah, lewat beberapa puisi tentang persahabatan sejati pilihan Popbela di bawah ini, kamu bisa mengenang kisahmu dan juga sahabat yang akan selalu ada dalam hati.
Puisi Sahabat
Sahabatmu adalah jawaban dari kebutuhanmu
Ia adalah lading yang kau tebar
dengan cinta dank au panen jugaDia adalah papan dari perapianmu
Karena kau datang padanya dengan rasa laparmu
Dan kau mencarinya untuk kedamaianKetika temanmu membicarakan pikirannya,
Kau tak takut “tidak”
Dalam pikiranmu sendiri, atau menarik “ya”
Dan ketika ia diam,
Hatimu berharap tidak akan mendengarkan hatinyaKarena tanpa kata-kata
Dalam persahabatan
Semua pikiran, semua harapan
Semua keinginan dilahirkan dan diserakkan
Dengan kebahagiaan yang tak terkatakanKala kau berpisah dengan sahabatmu
Kau tidak menderita
Karena yang kau cintainya mungkin kan terlihat lebih jelas
Kalau dia tak ada,
Seperti gunung yang terlihat lebih jelas dari gurun pasirDan biarkan tak ada tujuan
Dalam persahabatan menyimpan semangat yang salam
Karena cinta yang tidak mencari apapun
Kecuali penyingkapan misterinyaBukanlah cinta yang sebenarnya
Melainkan sebuah jaring
Dan hanya kesia-siaan yang berhasil ditangkapKala ia harus tau tentang ombakmu
Birakan ia tau tentang banjir-banjirmu jua
Untuk apa seorang sahabat harus kau cari
Dengan waktu yang kau bunuh?Carilah dia selalu dengan waktu untuk hidup
Karena dia ada untuk memenuhi kebutuhanmu
Tetapi bukan kekosonganmu
Dan dalam manisnya persahabatan,
Biarkan ada tawa dan kebahagiaan---Kahlil Gibran
Sahabat Tersayang
Bergandeng tangan
Ke mana pun kita berjalan
Berjalan menyusuri lorong kecil pun jalanan besar
Tak pernah sekalipun menyerah
Tuk sampai sebuah tujuanErat sungguh kala itu
Kau pegang tanganku
Begitupun aku
Memoriku masih ingat betul
Kala itu kita masih begitu polosnyaBerjalan tak peduli itu duri,
hutan lebat, ataupun berliku
Kita terjang begitu saja
Akupun tak takut apapun itu
Karna aku tak sendiriAda kamu sahabatku…
Aku percaya padamu
Menyusuri jalan yang berliku
Mengambil keputusan tanpa pemikiran panjangBerjalan dan berlari
Dengan begitu yakinnya
Tak peduli hujan pun gelap malam
Teringat pada tujuan nan jauh di sana
Demi itu sajaDan kini kita telah sampai, sahabat
Lakukan apa yang kau impikan
Akupun demikian
Mari kita lukis kembali perjalanan hidup
Di tanah rantauan ini.---Anonim