Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mengenal Family Constellation, Penyembuhan Luka Batin dari Keluarga

Luka batin ternyata bisa diturunkan dari sejarah keluarga

Windari Subangkit

Membicarakan kesehatan mental bukanlah hal yang tabu saat ini. Begitupun jika menyangkut ranah privat, seperti keluarga. Hubungan dalam keluarga nyatanya memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental, perilaku, dan kesehatan fisik seseorang. 

Hubungan keluarga yang baik membuat seseorang merasa aman dan dicintai, serta memberikan rasa memiliki. Sebaliknya, hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga dapat menumbuhkan luka batin, yang jika tidak disadari dan dicari akar permasalahannya, dapat menjadi luka yang berujung trauma.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan trauma yang diturunkan dari keluarga, salah satunya adalah family constellation. Bagi mereka yang belum terlalu familier, Meilinda Sutanto, seorang certified coach metode ini merilis buku mengenainya.

1. Apa itu Family Constellation?

Dok. istimewa

Family constellation merupakan sebuah metode terapeutik yang menggunakan sejarah keluarga sebagai alat untuk memahami dan menyelesaikan masalah ke akarnya. Baik itu masalah dengan pasangan, keluarga, anak, pekerjaan, atau hidup pada umumnya.

Terapi yang terinspirasi dari psikoterapis asal Jerman, Bert Hellinger, ini telah dipraktikkan di 35 negara di seluruh dunia. Terapi ini juga cukup populer karena sifatnya yang cepat dalam mengidentifikasi sebuah masalah ke akarnya dan mencari solusi yang lebih permanen.

2. Meilinda Sutanto luncurkan buku Family Constellation

Popbela.com/Windari Subangkit

Saat berbincang bersama media di acara peluncuran buku Family Constellation di SOI Cik Ditiro, Menteng pada 7 Juli 2023 lalu, Meilinda Sutanto menceritakan bahwa dirinya berkenalan dengan metode ini di tahun 2016. Dirasa sangat membantunya dalam proses healing, Meilinda memutuskan untuk memperdalam ilmunya dengan mengambil training mengenai family constellation. 

Hingga akhirnya pada tahun 2020, lulusan Institute of Integrative Nutrition di New York ini mulai membagikan ilmu yang selama ini ia pelajari kepada khalayak luas. Tak hanya melakukan private consultation, Meilinda akhirnya menulis buku perdananya yang diberi judul Family Constellation dengan harapan semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari terapi ini.

3. Ditujukan untuk mereka yang memiliki konflik dalam keluarga atau pasangan

Dok. istimewa

Diterbitkan oleh Gramedia dan Elex Media, Family Constellation adalah sebuah buku yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin mencari akar solusi dari permasalahan atau konflik antar pasangan, orangtua dan anak, serta antar saudara. Juga bagi seseorang yang ingin move on dari mantan pasangan dan memutus rantai pola siklus dalam hidup.

Buku yang diterbitkan pada 15 Juni 2023 ini ditujukan untuk mereka yang sedang mencari pasangan, orang yang ingin pulih dari toxic relationship, maupun perselingkuhan. Buku ini juga dapat dibaca oleh mereka yang sedang merencanakan pernikahan, atau bagi pasangan yang baru jadian sekalipun.

Buku karya Meilinda Sutanto ini cocok juga dibaca oleh para new parents yang ingin menambah ilmu mengenai parenting, maupun untuk orangtua yang ingin lebih terkoneksi dengan anak-anaknya.

Buku ini juga bisa jadi panduan untuk para orangtua yang ingin mencari solusi bagi anaknya yang bermasalah, misalnya tantrum, mood swing, ataupun anak dewasa yang sulit berkomunikasi dengan orangtuanya sehingga sering terjadi salah paham.

Tidak hanya itu, buku Family Constellation juga cocok dibaca untuk individu dengan masalah karier atau startup problems yang ternyata akar masalahnya mayoritas dari inner child trauma yang belum terpulihkan.

4. Pentingnya bibit, bebet, bobot yang pengaruhi perilaku seseorang

Dok. istimewa

Meilinda berharap, setelah membaca buku Family Constellation karyanya, mereka dapat menyadari pentingnya memutus rantai trauma yang diturunkan dari leluhur agar tidak berlanjut pada generasi selanjutnya. 

"Semoga mereka yang membaca buku Family Constellation dapat lebih menyadari betapa pentingnya peran bibit, bebet, dan bobot yang memengaruhi perilaku kita, pekerjaan kita, pilihan pasangan dan keturunan kita, melalui pewarisan trauma keluarga dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya, serta apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi pemutus rantai trauma generasi tersebut," kata Meilinda.

5. Melakukan simulasi terapi family constellation

Dok. istimewa

Tak hanya menjabarkan mengenai bukunya, Meilinda juga sempat melakukan simulasi terapi family constellation dengan mengundang salah satu tamu sebagai sukarelawan. 

Dalam simulasi tersebut, relawan diminta menunjuk tamu lain yang akan memerankan anggota keluarganya, dari mulai ayah dan ibu hingga leluhur dari kedua belah pihak. Tiap orang diminta menjelaskan perasaan mereka terkait isu yang ada, tanpa perlu takut merasa dihakimi.

IDN Media Channels

Latest from Single