Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Cerita Dongeng Pendek Lucu untuk Pengantar Tidur Anak

Cerita-cerita menarik untuk anak

SEO Intern Popbela

Cerita dongeng merupakan salah satu media yang bisa digunakan orang tua untuk melatih daya imajinasi dan kreativitas anak-anak. Selain itu, anak akan merasa terhibur dari cerita-cerita yang lucu. Hubungan antara orang tua dan anak juga bisa semakin erat.

Orang tua bisa mendongengkan cerita pada anak sebelum tidur. Hal tersebut bisa membantu anak untuk merasa rileks di malam hari.

Berikut lima cerita dongeng pendek lucu dan bisa diceritakan sebagai pengantar tidur anak. Yuk, simak!

1. Cerita dongeng pendek tentang ayam yang cerdik

freepik.com/wirestock

Oleh Shreya Sharma

Pada suatu ketika, hiduplah seekor rubah licik di sebuah hutan yang besar. Rubah itu sangat bangga akan kepintaran yang dia miliki. Suatu hari, dia merasa sangat lapar dan berjalan sekitar hutan untuk mencari makanan. 

Saking laparnya, rubah itu sudah tidak sanggup untuk berjalan lagi. Tiba-tiba, dia melihat seekor ayam jantan yang ada di atap sebuah gubuk. Setelah melihat ayam jantan itu, Rubah itu mulai bergurau dan membayangkan sesuatu.

Dia berpikir untuk memakan ayam jantan itu. Rubah itu pun menyusun rencana untuk membuat ayam jantan itu turun ke tanah lalu dia akan memakannya. 

Rubah itu berpura-pura sebagai teman ayam jantan itu dan berkata “Oh temanku, Ayam jantan. Aku sudah lama tidak melihatmu setelah sekian lama. Kelihatanya kamu terlihat jauh lebih kurus dan lelah. Turunlah ke sini dan biarkan aku memeriksamu agar aku bisa mengetahui kamu sedang sakit apa.”

“Temanku, rubah. Aku merasa sangat lelah dan letih. Aku tidak bisa turun dari atap.” Jawab ayam jantan yang cerdik itu. Rubah itu pun tersadar bahwa ayam jantan itu sama pintarnya.

Ayam jantan itu pun tertawa terbahak-bahak. Rubah itu benar-benar malu dan langsung kabur dari sana sejauh yang dia bisa.   

2. Cerita dongeng pendek tentang katak yang mencari daun teratai

freepik.com/wirestock

Oleh David A. Miller

Suatu pagi hari yang indah, Sully Si katak hijau sedang duduk dan memandangi kolam. Seperti biasa, semua binatang di sekitar sedang menikmati waktunya. Seketika dia terkejut dan berkata, “Di mana daun teratai punyaku pergi?” Dia melihat sekitarnya. Namun, dia tidak bisa menemukannya.

Betty, teman Sully menghampirinya. Dia adalah seekor kupu-kupu berwarna merah. Dia pun bertanya padanya “Ada apa Sully?” 

Sully menjawab, “Aku tidak bisa menemukan daun terataiku!”

“Jangan bercanda! Kamu …” Katanya.

Namun, Sully menyela perkataannya, “Aku tidak ada waktu untuk berbicara,” sambil melihat sekelilingnya. Pertama, dia mengamati ke arah padang rumput yang ada di sebelah kanan kolam. Ada bunga daisy, tulip, begonia, dan banyak rerumputan. 

“Tidak, tidak ada. Ada di mana daun terataiku?” Dia menguak.

Betty melayang di atasnya dan berkata, “Sully, kamu …” Lagi-lagi Sully berkata “Aku tidak ada waktu untuk mengobrol, Betty!” Dia mulai mengamati lagi.  

Kali ini dia melihat ke hutan di sebelah kiri. Di sana, ada pohon oak yang besar dan permukaan hutan yang rindang. Tiba-tiba dari arah hutan muncul seekor beruang. Dia adalah teman Sully namanya Michael. Dia menguap dan berkata, “Ada apa, Sully?”

“Aku tidak bisa menemukan daun terataiku di mana pun, Michael!”

Michael menggaruk kepalanya kebingungan dan berkata, “Tapi itu …” Namun, Sully memotong perkataannya “Maaf, aku tidak punya waktu untuk berbicara sekarang,” katanya dan dia pergi ke arah belakang untuk mencari daun teratainya. 

Hanya ada satu tempat yang tersisa untuk mencari keberadaan daun teratainya, yaitu rawa yang ada di belakangnya. Rawa itu airnya berlumpur, ada bunga liar, dan pohon yang terlihat menakutkan. Namun, dia tidak melihat daun teratainya. Sully bergumam “Tidak ada harapan. Aku tidak akan bisa menemukannya.”

Betty Si kupu-kupu dan Michael Si beruang melihatnya sedang menangis dengan mata yang terbuka lebar dan berkata, “Kamu sedang duduk di atas daun terataimu!”  

Mereka semua pun tertawa. Sully sangat bahagia bisa menemukan daun teratainya.

3. Cerita dongeng pendek tentang keledai berkostum singa

freepik.com/DejaVuDesigns

Oleh KidsOne

Di sebuah desa yang tentram, hidup seekor keledai yang suka sekali berkeliling. Semua orang di sana berpikir bahwa dia sangat tidak berguna karena kerjanya hanya mengelilingi desa.

Suatu hari, dia sedang berjalan ke arah hutan. Tiba-tiba, dia menemukan sebuah kostum seperti kulit singa di sana. 

Setelah itu, dia memikirkan sebuah ide cemerlang, dia berpikir untuk mengisengi binatang lain dan warga desa dengan mengenakan kulit singa yang dia temukan. Jadi, dia mengambil dan memakai kostum itu. 

Dia mulai untuk menjalankan rencananya. Awalnya, binatang ternak yang ditemuinya ketakutan dan melarikan diri darinya. Hal itu memberanikan dirinya untuk berjalan ke arah desa tempatnya tinggal untuk menipu warga desa. 

Semua orang yang melihatnya berpikir dia adalah singa dan melarikan diri. Seluruh binatang dan warga desa merasa takut karenanya.

Keledai itu menikmati situasi itu dan dia bisa bebas berkeliaran tanpa rasa takut. Dia sangat senang sebab sekarang dia tidak perlu merasa ketakutan pada apa pun. 

Tiba-tiba, ada angin yang sedang bertiup sangat kencang, kostum singa tersebut lepas dan terbang. Rahasia terbesar keledai itu akhirnya terungkap. 

“Dia ternyata keledai! Kita berpikir dia adalah singa,” kata warga desa yang geram. 

Mereka pun mengusir keledai itu dari desa, tetapi mereka juga merasa lucu akan kejadian itu 

4. Cerita dongeng pendek tentang anak beruang dan ibunya

freepik.com/vladimircech

Oleh Christina Wither

Di sebuah gua, hiduplah ibu beruang dan dua anaknya, Ben dan Bessie. Saat itu, musim dingin telah berakhir dan musim semi telah tiba. Mereka pun bangun dari hibernasinya. 

Ben dan Bessie bangun lebih cepat dan pergi ke luar gua. Mereka sudah tidak sabar untuk bermain di luar setelah tidur panjangnya. 

“Ayo kita bermain di hutan!” Seru Ben.

“Aku ingin berguling-guling di padang rumput,” kata Bessie.

“Ada baiknya kita meminta izin dulu pada ibu,” kata mereka bersamaan.

Mereka berdua pun kembali ke gua untuk meminta izin pada ibunya. Namun, mereka melihat ibunya belum bangun.

Ben mencoba untuk membangunkannya, tetapi tidak berhasil. Mereka mulai mencari cara lain untuk membangunkan ibunya. 

“Aku punya ide. Ayo kita cari laba-laba untuk menggelitik ibu. Siapa tahu laba-laba itu bisa membangunkan ibu,” usul Ben.

Ben dan Bessie pergi mencari laba-laba di sekitar pepohonan. Setelah itu, mereka kembali ke gua dan menaruh laba-laba itu di atas punggung ibunya. Meski begitu, ibunya tetap tertidur pulas. 

“Aku rasa kita harus meminta bantuan pada Cuckoo yang terkenal sangat berisik,” Kata Bessie. 

Cuckoo adalah seekor burung kukuk yang tinggal di dekat gua mereka. Mereka berdua menghampiri Cuckoo dan meminta bantuan untuk bersiul di dekat ibunya. Sayangnya, cara tersebut masih belum berhasil. 

Pada akhirnya, mereka mencoba untuk cara terakhir dengan makan kesukaan ibu mereka, yaitu dengan madu. Mereka tahu ibunya pasti tidak akan menolak madu. Ben dan Bessie segera berlari ke sarang lebah dan meminta madu tersebut.

Setelah mendapatkannya, Ben mendekatkan madu itu ke hidung ibunya. Perlahan ibu beruang membuka matanya dan mengendus madu itu.

Akhirnya, ibu beruang mengizinkan anak-anaknya untuk bermain dan mereka menikmati musim semi bersama-sama. 

5. Cerita dongeng pendek tentang lelaki sombong dengan keledainya

freepik.com/vecstock

Oleh bedtimesshortstories.com

Dahulu kala, pernah ada seorang lelaki sombong yang menganggap dirinya orang pintar. Dia suka sekali mengejek orang lain karena tidak sepintar dirinya. 

Suatu hari, lelaki itu membeli seekor keledai terbaik yang ada di pasar. Dia sangat menyayangi keledai yang baru saja dibelinya. Saking cintanya pada keledai itu, dia tidak menungganginya dan ikut berjalan berdampingan untuk pulang ke rumahnya.

Di tengah perjalanan, lelaki itu tidak menyadari ternyata ada dua pencuri yang sedang mengawasinya di balik semak-semak. Mereka menunggu sampai akhirnya lelaki itu meninggalkan keledainya. 

Ketika lelaki itu sedang pergi meninggalkan keledainya untuk membeli barang, kedua pencuri segera melepaskan tali pengekang pada keledai itu dan memasangkannya pada salah satu dari mereka berdua. 

Setelah beberapa menit, lelaki itu kembali dan mendapati keledainya sudah tidak ada, dan yang dia jumpai adalah seorang lelaki dengan tali pengekang di lehernya. 

“Apakah kamu melihat keledai saya?” tanya lelaki itu. 

“Sebenarnya aku adalah keledai yang baru saja kamu beli,” jawab pencuri.

“Hah! Aku tidak percaya bagaimana mungkin seekor keledai bisa berubah menjadi seorang manusia?” tanya lelaki itu.

“Sebenarnya beberapa tahun yang lalu, aku dikutuk menjadi seekor keledai karena sudah berbuat jahat pada ibuku dan akhirnya dijual ke pasar oleh pamanku. Namun, kutukan itu sudah lepas karena orang yang membeliku adalah seorang yang bijaksana dan cerdas,” jawab si pencuri.

Lelaki itu langsung percaya dan merasa bangga karena perbuatannya. Tanpa berpikir panjang, dia langsung menasehati dan menyuruh pencuri itu untuk pulang ke rumahnya. Pencuri tersebut mengucapkan terima kasih dan langsung pergi.

Setelah itu, kedua pencuri yang bahagia itu segera menjual keledainya di pasar. Mereka juga memberitahu penjual tentang aksi pencurian yang baru saja dilakukannya. Penjual yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak dan cerita itu langsung menyebar ke seluruh kota. 

Keesokan harinya, lelaki itu datang ke pasar untuk membeli keledai lagi. Tidak disangka, keledai yang dibelinya kemarin sedang dijual.

Lelaki itu akhirnya tersadar sudah tertipu. Untuk menyelamatkan harga dirinya, dia membeli keledai itu dan menganggap lelaki yang kemarin terkena kutukan lagi. 

Itulah 5 cerita dongeng pendek yang bisa kamu dongengkan pada anak sebelum tidur. Semoga bermanfaat ya, Bela!

Penulis: Cesilia Sasanda Eka Putri Noveliana

IDN Media Channels

Latest from Single