6 Cara Menjaga Amanah Orangtua yang Sudah Meninggal, Jadi Wujud Bakti

Menjaga dan menyambung tali silaturahmi adalah kewajiban bagi setiap umat manusia. Bahkan, disebutkan bahawa silaturahmi bisa menjadi ladang amal dan pintu rezeki.

Untuk itu, menjaga silaturahmi dengan kerabat dari orangtua yang sudah meninggal pun termasuk sebagai amanah yang wajib dilaksanakan oleh anak. Meski orangtua kita sudah meninggal, jangan sampai memutus silaturahmi dengan kerabat-kerabat lain.

Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ibnu Umar RA sebagai berikut:

“Sesungguhnya termasuk kategori berbakti yang paling baik adalah seseorang menyambung tali silaturahim dengan keluarga teman bapaknya setelah dia meninggal dunia."

Saat orangtua meninggal dunia, maka anak-anaknya wajib memastikan apakah almarhum memiliki masalah di dunia yang belum terselesaikan. Misalnya, orangtua berselisih dengan orang lain, maka sang anak wajib meminta maaf atas perbuatan almarhum.

Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya:

"Sesungguhnya Allah SWT mengangkat derajat bagi seorang hamba yang saleh di surga. Dia bertanya," Tuhanku, dari mana ini? "Allah menjawab," permohonan ampunan anakmu untukmu."

Tak hanya itu, urusan utang-piutang almarhum juga wajib diselesaikan. Apabila almarhum memiliki utang yang belum lunas, maka sudah jadi kewajiban sang anak untuk melunasinya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

"Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham."

Umumnya, orangtua yang meninggal dunia akan meninggalkan warisan bagi anak-anak serta ahli warisnya. Inilah yang termasuk sebagai amanah yang wajib dijaga oleh sang anak.

Setelah orangtua meninggal, anak harus membagikan warisan almarhum dengan adil dan tanpa menimbulkan konflik. Mulai dari harta benda, tanah, atau apapun yang diwariskan, semua harus dilakukan secara adil.

Anak yang berbakti tentu tidak akan berbicara buruk tentang orangtuanya meskipun orangtuanya sudah meninggal. Oleh karena itu, merahasiakan perilaku buruk almarhum semasa hidup juga termasuk sebagai amanah yang wajib dijaga oleh anak.

Tak hanya demi kebaikan almarhum, tapi hal ini juga akan menjadi amalan baik untuk keluarga yang ditinggalkan. Bahkan, orang lain yang saling menutup aib seseorang semasa hidupnya juga akan mendapat pahala kebaikkan dari Allah SWT.

Selanjutnya, menjaga amanah dari orangtua yang sudah meninggal juga dapat dilakukan dengan melaksanakan janji dan wasiat dari almarhum. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban almarhum, dengan menyelesaikan urusan-urusan di dunia yang tidak sempat diselesaikan oleh almarhum.

Janji maupun wasiat yang dibuat almarhum tak selalu soal harta benda saja, melainkan bisa juga ucapan maupun hal-hal lain. Untuk itu, anak wajib memastikan semua urusan almarhum di dunia dapat terlaksanakan dengan baik.

Terakhir, memanjatkan doa-doa kebaikkan pada Allah SWT merupakan satu-satunya hal yang bisa dilakukan anak pada orangtuanya yang sudah meninggal. Sebab, itulah yang paling dibutuhkan di akhirat kelak.

Dalam Al-quran pun dijelaskan bawah setiap muslim diwajibkan membaca doa bagi orang yang sudah meninggal, sebagai berikut:

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (AL-Hasyr: 10)

 

Itulah beberapa cara untuk menjaga amanah orangtua yang sudah meninggal. Meski mereka sudah tiada, kita sebagai anak tetap wajib berbakti pada mereka, ya.