Salah satu kewajiban anak pada orangtua ialah berbakti serta mendoakan kedua orangtuanya. Bahkan, kewajiban ini tak akan terputus meski orangtua sudah meninggal. Sebaliknya, amalan-amalan dari anak saleh/salehah akan terus berguna bagi orangtua yang sudah meninggal dunia.
Setelah orangtua wafat, tak hanya mendoakan saja tapi anak juga harus mampu menjaga amanah yang ditinggalkan orangtuanya. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab serta wujud bakti dari anak.
Berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan anak, sebagai cara menjaga amanah orangtua yang sudah meninggal.
1. Tetap menjaga silaturahmi dengan kerabat almarhum
Menjaga dan menyambung tali silaturahmi adalah kewajiban bagi setiap umat manusia. Bahkan, disebutkan bahawa silaturahmi bisa menjadi ladang amal dan pintu rezeki.
Untuk itu, menjaga silaturahmi dengan kerabat dari orangtua yang sudah meninggal pun termasuk sebagai amanah yang wajib dilaksanakan oleh anak. Meski orangtua kita sudah meninggal, jangan sampai memutus silaturahmi dengan kerabat-kerabat lain.
Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ibnu Umar RA sebagai berikut:
“Sesungguhnya termasuk kategori berbakti yang paling baik adalah seseorang menyambung tali silaturahim dengan keluarga teman bapaknya setelah dia meninggal dunia."
2. Memastikan masalah serta utang piutang almarhum terselesaikan
Saat orangtua meninggal dunia, maka anak-anaknya wajib memastikan apakah almarhum memiliki masalah di dunia yang belum terselesaikan. Misalnya, orangtua berselisih dengan orang lain, maka sang anak wajib meminta maaf atas perbuatan almarhum.
Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya:
"Sesungguhnya Allah SWT mengangkat derajat bagi seorang hamba yang saleh di surga. Dia bertanya," Tuhanku, dari mana ini? "Allah menjawab," permohonan ampunan anakmu untukmu."
Tak hanya itu, urusan utang-piutang almarhum juga wajib diselesaikan. Apabila almarhum memiliki utang yang belum lunas, maka sudah jadi kewajiban sang anak untuk melunasinya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham."