5 Cara Mengembalikan Suasana Setelah Berargumen dengan Orangtuamu

3. Cobalah untuk mengerti keadaan

Minta orangtuamu untuk menjelaskan sudut pandang mereka, kemudian dengarkan mereka dengan mata, telinga, dan hatimu. Cobalah untuk memahami dari mana pedebatan mereka berasal dan menerka kemana perdebatan itu bermuara. Setelah orangtuamu berbicara, jelaskan dengan tenang sudut pandang dan perasaanmu. 

Kamu berdua mungkin akan terkejut satu sama lain ketika mendengar apa motivasi di balik perdebatan. Namun, Jika sepertinya langkah ini berubah kembali menjadi perdebatan panjang yang semakin melelahkan, ulangi langkah pertama, bersabar dan mengalahlah.

4. Lakukan kompromi

Temukan jalan tengah dan cobalah untuk menyetujuinya. Kamu mungkin tidak sepenuhnya mendapatkan apa yang kamu inginkan setelah perdebatan panjang, tetapi kamu harus percaya bahwa orangtua mengutamakan kepentinganmu juga untuk ke depannya nanti. 

Namun, pada saat yang sama, jangan takut untuk membela diri sendiri,  terutama jika kamu merasa diperlakukan tidak adil. Kamu berhak memilih atas jalanmu sendiri namun kamu tetap harus bertanggung jawab atas hubunganmu dengan orangtua.

5. Maafkan, lupakan, dan lanjutkan hidupmu bersama

Memaafkan dan melupakan adalah cara yang cukup ampuh jika kamu melakukannya dengan sungguh-sungguh. Memendam dendam dan memunculkan kembali perdebatan dan mengubah keadaan kembali menjadi tegang jelas bukan cara yang tepat. 

Peluklah, lalu lakukan sesuatu yang menyenangkan bersama, seperti menonton film, pergi ke supermarket bersama, atau kegiatan lainnya untuk menghilangkan ketegangan yang masih tersisa. 

Membicarakannya secara terus-menerus juga bukan langkah yang bagus. Jika sudah selesai, biarkan semuanya berakhir dan bedamai. Kamu bisa melanjutkan kembali kehidupan berkeluargamu bersama mereka dengan menjadi pribadi yang lebih baik.

Itulah lima cara yang bisa kamu melakukan untuk mencairkan suasana dingin setelah kamu mengalami perdebatan dengan orangtuamu. Perdebatan yang hadir semoga menjadi langkah yang mendewasakan bagi dirimu untuk lebih bertangggung jawab dalam membina hubungan dengan ayah atau ibumu. Tetap berbakti, ya, Bela!