Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Tak Perlu FOMO, Ini Keuntungan Kamu Merasa JOMO

Joy Of Missing Out alias JOMO bisa bikin kamu lebih bahagia.

Elga Windasari

Dengan teknologi yang sudah canggih seperti sekarang ini dan hidup yang rasanya tidak bisa lepas dari gadget atau smartphone. Wajar banget kalau banyak orang mulai merasakan FOMO atau Fear Of Missing Out alias takut ketinggalan. Rasa takut ini bisa macam-macam, mulai dari takut ketinggalan berita terkini, gosip para selebriti, hingga tren tarian terbaru di TikTok.

Padahal, menurut praktisi kedokteran fungsional William Cole, IFMCP, DNM, D.C.,  rasa stres dan cemas bisa meningkat jika kamu selalu merasa FOMO dan hal tersebut bukan nggak mungkin bisa memicu masalah kesehatan atau memperburuk gejala yang kamu miliki saat ini. Nggak mau, kan?

Mulailah bersikap JOMO

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Kebalikan dari FOMO, JOMO adalah Joy Of Missing Out atau kesenangan karena tertinggal. Artinya, kamu sama sekali nggak merasa takut ketinggalan berita, gosip, atau tren terbaru, dan justru merasa senang karenanya.

Saya juga melihat bahwa selama pandemi, orang-orang memanfaatkan kesempatan untuk memperlambat hidupnya, tanpa takut merasa ketinggalan karena, yah, tidak banyak yang terlewatkan. Dan mereka justru menjadi lebih berkembang!” jelas Dr. William.

Nah, kalau kamu mulai menerapkan hidup yang JOMO, jangan kaget kalau kamu merasakan empat manfaat di bawah ini.

1. Menurunkan respons stres

Freepik.com

Selama stres, hormon stres dalam tubuh bernama kortisol dalam keadaan siaga tinggi. Meskipun ini sebenarnya respons normal, kadar kortisol yang tinggi secara kronis bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan.

Kamu nggak perlu tahu dan jadi ahli untuk semua hal. Belajarlah berkomitmen hanya untuk hal-hal yang paling penting untukmu. Waktumu sangat berharga. Jadi, beri diri sendiri ruang untuk bernapas, tanpa selalu merasa gelisah dan takut tertinggal.

2. Lebih mindful dengan apa yang kamu kerjakan

eatthis.com

Saat sibuk, kemungkinan besar kamu akan mengerjakan segala sesuatu dengan cepat, termasuk makan, bekerja, atau apa pun itu. Nah, saat menjalani hidupnya dengan lebih lambat (dan teratur), kamu jadi punya banyak waktu untuk memperhatikan apa yang kamu kerjakan atau lebih mindful tentang aktivitas yang kamu kerjakan.

3. Belajar banyak hal baru

Kpopreporter.com

Kalau kamu sering bilang ke diri sendiri untuk belajar atau mencoba hal baru, tapi nggak pernah sempat melakukannya, karena kamu terlalu sibuk takut merasa tertinggal alias FOMO, coba, deh, untuk memulai JOMO.

Gaya hidup ini bisa membebaskan waktumu untuk pertumbuhan pribadi karena “kesibukanmu” akan berkurang. Kamu jadi bisa melakukan apa yang sebenarnya ingin dilakukan dan menemukan kepuasan tersendiri. Secara bersamaan, perasaan tertinggal dari orang lain bisa menghilang karena kamu memiliki kepuasan sendiri yang beda dari orang lain.

4. Menghilangkan orang-orang toxic

Pexels.com/Anna Shvets

Ketika kamu akhirnya mulai merangkul JOMO, siapa pun yang bukan teman sejati akan segera menyingkirkan diri hidupmu. Karena pada dasarnya saat kamu nggak melayani omongan orang lain, kamu bisa dengan cepat melupakan mereka dan melanjutkan hidup.

Semakin sedikit waktu yang kamu habiskan di media sosial, semakin sedikit kemungkinan kamu bertemu orang-orang beracun. FYI, ini juga salah satu sebab banyak public figure yang tiba-tiba mundur dari media sosial, ya.

Jadi, sepertinya sudah nggak zamannya lagi kalau kamu masih bersikap FOMO karena ternyata dengan memiliki gaya hidup JOMO, hidupmu bisa jadi lebih tenang, bahagia, dan juga berkualitas.

IDN Media Channels

Latest from Single