Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Cara Memaafkan Sahabat yang Pernah Mengkhianatimu

Di momen Lebaran ini, sudah siap memaafkannya, Bela?

Dina Lathifa

Memaafkan seseorang yang pernah menyakitimu bukan sesuatu yang mudah untuk kamu lakukan, bukan begitu? Apalagi jika orang tersebut dekat denganmu, seperti sahabat. Rasanya, luka yang ditimbulkan begitu dalam sehingga merusak kepercayaanmu. Sedih, kecewa, marah, berdiam dalam dirimu. Kamu nggak ingin menjalin hubungan apa pun dengannya.

Tapi sahabat yang pernah mengkhianatimu ternyata datang kembali ke kehidupanmu, mengucap maaf di momen Lebaran ini. Apa kamu harus memaafkannya? Bagaimana caranya? 

Jangan terburu-buru mengambil keputusan, pun jangan membalas atau menjawab pesan maafnya dengan kalimat sederhana padahal hatimu berkata lain. Melansir dari Huffington Post, ini cara memaafkan sahabat yang pernah menyakiti hatimu.

1. Mendengarkannya

Pexels.com/Fallon Michael

Ketika sahabat berusaha meminta maaf padamu, penting untuk benar-benar memerhatikannya dan mendengarkan (atau membaca) pesan yang ia sampaikan. Berikan waktu dan ruang untuk sahabat mengutarakan permohonan maaf dan penjelasannya tanpa kamu potong atau interupsinya. Mungkin kamu ingin sekali memotong atau mengkritik perkataannya, terlebih jika kesalahan itu terjadi baru saja, sekitar beberapa minggu yang lalu. Namun, mendengarkan permintaan maafnya menjadi sebuah langkah besar.

Menurut para ahli, mendengarkan dan menunjukkan keinginan untuk memaafkan seseorang bukan berarti menandakan kalau kamu merasa baik-baik saja. Menghargai seseorang atas usahanya meminta maaf bukan berarti kesalahannya itu telah dilupakan. Jika masih merasa sakit hati, kamu bisa mengatakan padanya seperti, "Aku menghargai usahamu untuk meminta maaf, namun aku butuh waktu. Kuharap kamu mengerti."

2. Ambil waktu sebanyak yang kamu butuhkan

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Jika butuh waktu, ada baiknya jujur pada sahabatmu. Namun, kamu juga bisa memberikan sedikit pesan positif pada sahabatmu. Kamu dapat mengatakan kalimat seperti, "Aku sangat senang mendengar permintaan maafmu. Kesalahan ini benar-benar membuatku sedih dan membuat pertemanan kita terasa canggung. Aku masih membutuhkan waktu untuk memproses semua ini. Namun, aku berharap yang terbaik ke depannya."

'Butuh waktu untuk memproses' adalah urusanmu. Sahabatmu telah menyadari kesalahannya, bertanggung jawab dan meminta maaf padamu. Jadi, seberapa lama waktumu untuk berusaha memaafkan dan berdamai dengan masa lalu, menjadi pekerjaanmu dan harus kamu selesaikan sendiri. Selama berpikir, kamu tetap bisa menjaga jarak dengan sahabat atau berkomunikasi dengannya lagi meski tidak intens. Pilih kondisi yang cocok denganmu.

3. Perhatikan bahasa tubuhnya

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Jika kamu dan sahabat saling bertatap muka, coba perhatikan bahasa tubuhnya dan intonasi suaranya saat ia meminta maaf. Sebab, gerak-gerik tubuhnya merupakan makna tersirat yang sebenarnya. Kamu dapat mengetahui jika sahabat tulus atau nggak dari bahasa tubuhnya. Intuisimu pun umumnya akan membantumu menentukan kalau permintaan maaf sahabat memang benar-benar dari hati. Sederhananya, meminta maaf membutuhkan usaha. Jika sahabat terlihat nggak berempati atau terkesan memaksa kamu untuk memaafkannya, kamu bisa mempertimbangkan itu.

4. Mencoba mengikhlaskan masa lalu

Pexels.com/Cottonbro

Kesalahan sahabat mungkin fatal, namun cobalah untuk mengikhlaskan dan melepaskan kejadian tersebut, menempatkannya di masa lalu dan move on. Maafkan sahabat dan beri ia kesempatan kedua untuk menjalin hubungan persahabatan lagi denganmu. Dengan begitu, kamu dapat membebaskan dirimu dari emosi negatif serta mendapatkan lagi persahabatan yang sempat rusak kemarin.

Namun jika kesalahan sahabat benar-benar nggak dapat diterima, kamu nggak harus berteman lagi dengannya. Para ahli mengatakan kalau kamu nggak harus selalu berusaha menerima permintaan maaf seseorang. Namun, coba untuk mengikhlaskan kejadian di masa lalu, berdamai dengan emosimu, dan move on

Hindari tenggelam dalam marah atau dendam karena itu hanya akan merugikan dirimu sendiri. Sikapmu ini bukan berarti kamu egois, namun ini tentang kehidupanmu sendiri yang nggak dapat berjalan dalam kebencian. Kamu nggak harus berteman dengannya, tapi kamu dapat menerima permintaan maafnya dan melanjutkan hidupmu tanpa dirinya.

5. Hati-hati dengan kesalahan yang terus berulang

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Kamu mungkin nggak dapat mengembalikan hubungan seperti semula, namun kamu akan mencoba memaafkannya. Situasi ini dapat terjadi jika sahabat merupakan rekan bisnis atau memiliki kedekatan erat dengan keluarga sehingga sulit untuk memutuskan hubungan dengannya.

Kesalahan dapat dimaafkan, namun tetap harus berhati-hati. Jika ada riwayat dan sahabat selalu melakukan kesalahan yang sama, kamu akan menjadi bagian dari masalah itu karena membiarkannya terus berulang. Karena itu, kamu harus membuat batasan yang jelas. 

Kamu bisa berkata jujur padanya seperti, "Ini telah menjadi pola yang terus berulang, membuatku merasa terluka. Aku memiliki masalah kepercayaan." Membangun batasan dan menjaga jarak nggak selalu menimbulkan sarkasme atau hubungan yang rusak, terlebih jika sahabat merupakan orang yang selalu ada dalam berbagai lingkaran pertemanan.

Ini adalah beberapa langkah cara memaafkan sahabat yang mengkhianatimu atau melukaimu. Memaafkan seseorang bisa menjadi salah satu hal tersulit di dunia, terlebih jika kesalahan yang dibuat cukup fatal dan sosok yang melakukannya adalah orang terdekat. 

Namun jika ia meminta maaf padamu di momen Lebaran ini, nggak ada salahnya untuk mencoba membuka hati dan mendengarkan permohonan maafnya. Lalu, berusaha untuk menerima maafnya, terlepas dari kamu ingin menjalin pertemanan lagi dengannya atau nggak. Sebab, memaafkan kesalahan seseorang juga menjadi salah satu langkah terbaik untuk move on dan berdamai dengan masa lalu. Tenggelam dalam emosi negatif dan selalu memikirikan kesalahan sahabat akan membuatmu sulit melanjutkan hidup di masa kini dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mentalmu.  

IDN Media Channels

Latest from Single