Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Cara Cepat Move On Setelah Jadi Korban Ghosting

Tak perlu terobsesi pada closure.

Andhina Effendi

Kamu mungkin sudah sering mendengar tentang istilah ‘ghosting’, yaitu bagaimana teman kencanmu tiba-tiba menghilang bagaikan hantu. Tak ada kabar, tak ada pesan, dan dia pun tak bisa kamu hubungi. Kamu mungkin merasa, hubungan asmaramu dengan si dia tampak baik-baik saja. Tapi tentu dia punya alasan tersendiri untuk memutuskan hubungan tersebut, walaupun dengan cara yang pengecut.

Banyak korban ghosting yang mengharapkan closure dan penjelasan dari si pelaku. Namun sebenarnya kamu hanya perlu move on, Bela. Berikut ini Popbela berikan tips mengenai cara cepat move on setelah menjadi korban ghosting.

1. Pahami rasa sakitnya supaya kamu bisa melewatinya

Pexels.com/Rodnae Productions

Pertama, yang perlu kamu lakukan adalah merasakan segala rasa sakitnya. Jangan berusaha menghindari kesedihan kamu dengan pergi berpesta atau buru-buru mencari pengganti si dia. Dengan berusaha menghindari kesedihan, kamu tidak memberikan waktu bagi hatimu untuk sembuh. Percayalah, dalam jatuh cinta ada kalanya kita merasa kecewa, sakit, sedih, atau bahkan marah. Berusahalah untuk memahami bahwa kamu perlu untuk melewati rasa sakit tersebut sebelum akhirnya move on.

2. Ketahui bahwa ini semua bukan disebabkan oleh kamu

https://www.pexels.com/@tim-douglas

Pada kenyataannya, kebanyakan korban ghosting kerap menyalahkan dirinya sendiri. Mungkin kamu bertanya-tanya, “Jangan-jangan aku ada salah ngomong, ya?” atau “Mungkin kemarin dia kesal sama aku.” Jika itu terjadi, mungkin karena kamu merasa insecure atau memiliki ketakutan akan kesendirian. Tapi percayalah, ketika ghosting dilakukan, hal itu justru memperlihatkan kualitas diri si pelaku.

Ketika si dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar atau memutuskan hubungan tanpa penjelasan, itu justru menunjukkan betapa dirinya tak mampu menyelesaikan masalah. Jadi, jangan terlalu menyalahkan diri, karena ghosting lebih berbicara soal perilaku si pelaku bukan korbannya.

3. Tapi kamu tetap harus introspeksi diri

https://www.pexels.com/@juan-vargas-1955119

Meski begitu, nggak ada salahnya kamu juga mengintrospeksi diri kamu sendiri beserta hubungan kamu dengannya. Cobalah lihat hubungan kalian dan nilai dengan sejujur-jujurnya. Bisa juga bertanya pada sahabat dekat untuk mendapatkan pandangan yang lebih objektif. Bisa jadi, interaksi dalam hubungan kalian yang terlalu intens atau dirimu yang terlalu clingy, membuat dia ghosting ke kamu.

4. Jangan terus-terusan berusaha menghubunginya

unsplash.com/Bruno Emmanuelle

Hal terpenting lainnya jika kamu ingin cepat move on setelah di-ghosting, jangan terus-terusan berusaha menghubunginya. Kamu hanya akan merendahkan dirimu di hadapannya dan dia pun akan makin berusaha untuk menjauh dirimu. Mungkin kamu tak akan pernah tahu alasan dia pergi, tapi coba jaga harga dirimu dengan tidak menghubunginya atau stalking dia terus-terusan.

5. Kejar kebahagiaanmu!

freepik.com/ArthurHidden

Ya, ini juga penting, Bela! Kebahagiaanmu adalah yang terpenting. Ketika kamu sudah belajar melewati rasa sakit akibat di-ghosting, maka kini saatnya fokus pada hal-hal yang membuat kamu bahagia. Apakah ketika kamu hangout bareng teman kamu merasa bahagia? Atau justru ketika kamu melakukan sebuah proyek penting di kantor? Apa pun itu, kejar kebahagiaanmu dan jangan fokus pada orang yang menyakitimu.

6. Lebih baik cari tahu tentang apa yang kamu harapkan dalam hubungan

freepik.com/lookstudio

Ketika kamu sudah keluar dari hubungan, sekarang adalah saatnya kamu menata hidup. Setelah move on, lebih baik cari tahu tentang apa yang kamu harapkan dalam hubungan. Apakah kamu butuh hubungan yang bisa membebaskan kamu beraktivitas atau kamu justru butuh hubungan yang bisa membuatmu merasa aman? Apa pun itu, dengan mengetahui harapan kamu tentang hubungan, kamu pun akan lebih bisa menyeleksi orang-orang yang mendekatimu.

7. Kamu tak butuh closure, kamu hanya butuh melanjutkan hidup

Unsplash.com/Tyler Nix

Banyak korban ghosting yang merasa dirinya butuh closure untuk bisa move on, padahal sebenarnya tidak selalu begitu. Obsesi terhadap closure justru bisa membuat kamu terus-terusan memikirkan soal masalah ghosting tersebut. Kamu cukup menganggap bahwa dia bukan orang yang baik dan tepat untukmu, karena jika iya, tak mungkin dia meninggalkanmu begitu saja tanpa penjelasannya. Letakkan hubungan kamu di masa lalu dan segeralah melanjutkan hidup.

Itulah cara cepat untuk move on setelah di-ghosting yang bisa kamu terapkan. Jangan sedih berlarut-larut, ya, Bela, kamu perlu melanjutkan hidup.

IDN Media Channels

Latest from Single