Bela, kisah ini mungkin pernah juga kamu alami. Dulunya, mereka bilang aku tidak peka dengan sekelilingku. Mereka bilang aku terlalu polos untuk membedakan rasa cinta atau sekedar kagum biasa. Mereka bilang aku terlalu cuek pada sang Adam. Mereka bilang aku terlalu bahagia dengan duniaku sendiri. Aku bahagia dengan duniaku sendiri. Aku menikmati masa-masa kebersamaan dengan mereka yang berada di sekelilingku. Kemudian kau pun datang.
Kau datang di masa yang cukup ketika jadwalku mulai dipenuhi dengan undangan pernikahan teman-temanku. Kau datang disaat aku sedang merancang masa depanku. Hingga aku membayangkan indahnya jika kita bisa saling berbagi masa depan. Inikah yang namanya cinta? Mungkinkah kau cinta pertamaku? Akankah kau juga menjadi cinta terakhirku?
