Aku tahu, aku satu dari sekian banyak perempuan yang suatu saat nanti pasti akan mengabdi pada laki-laki yang akan menjadikanku istrinya. Tapi tahukah kau, ayah dan ibu? Di pundakku ada sejuta tanggung jawab yang harus aku wujudkan. Tanggung jawab bahwa aku berkewajiban membuat kalian dan saudara-saudaraku bahagia meski kalian tak pernah menuntutnya dariku. Aku masih ingat, saat aku hadir di tengah-tengah kalian untuk pertama kalinya. Kalian sangat berbahagia. Segala perhatian dan kasih sayang kau curahkan. Saat itu, sebelum saudara-saudaraku hadir segala perhatian hanya milikku. Aku belum berpikir untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang dengan mereka, yang aku pikirkan bahwa dunia akan selalu baik-baik saja selama ada kalian di sampingku. Hingga perlahan, aku menyadari kehadiran saudara-saudaraku yang lain juga membutuhkan kasih sayang kalian.
1. Menjadi anak pertama dan perempuan tak lantas membuatku lemah dan bermanja-manja pada kalian
Aku tahu ini tidak mudah untuk dijalani, menjadi anak pertama perempuan di dalam keluarga ini membuatku mandiri. Predikat lemah dan tak berdaya dari orang lain aku buang jauh-jauh, meski sebenarnya aku juga ingin seperti mereka, layaknya anak perempuan pada umumnya yang selalu ingin dimanja kalian. Semua harus aku tanggung demi kebahagiaan kalian.
