Pada proyek solonya ini, Tsaqib memberi spotlight pada sensibilitas melankolisnya sebagai seorang laki-laki dan juga seorang seniman. Ia ingin menunjukkan kalau laki-laki juga boleh kok bersikap melankolis. Dalam proses penulisan lagunya, dirinya selalu ingin menyimpulkan setiap cerita dengan pesan atau konklusi yang manis.
“Niatnya agar aku dan pendengarku bisa sama-sama belajar dari kisahku,” jelasnya.
“Sedih itu nggak apa-apa, namun aku nggak mau sedihnya berlarut. Contohnya pada lagu ini, aku ‘…pasrahkan pada Tuhan’ di bagian bridge, bahwa jika memang bukan dia jodohku, ya nggak apa-apa selama aku sudah mencoba,” ceritanya.
Lagu “Mau Tak Mau” dikemas oleh lantunan gitar akustik yang simpel dan disempurnakan oleh suara lembut Tsaqib dengan vocal direction oleh Kamga. Lagunya pun tak banyak yang diubah dari komposisi awal penulisan, sampai saat Tsaqib perkenalkan demonya ke tim A&R Trinity Optima Production, hingga versi finalnya.
“Nantinya, tidak semua laguku terdengar seperti ini secara aransemen. Namun yang pasti, secara lirik dan penulisan, aku akan konsisten pada pendirianku: jujur, namun tidak berlarut,” tutupnya.