Apa Itu Pillow Princess? Ini 7 Tanda Kamu Salah Satunya

Gaya bercinta yang kamu sukai adalah berbaring, pasangan memberikan seks oral padamu, kamu merasakan orgasme, lalu beralih ke seks penetrasi, dan selesai.

Tentu saja, sesekali kamu juga memberikan seks oral pada pasangan. Namun, jauh di lubuk kamu tahu kamu melakukannya untuk “membalas kebaikan” pasangan yang sudah sering memuaskanmu.

Nggak bermaksud menyinggung orang-orang yang menyukai posisi seks ini dan bukan seorang pillow princess, ya. Namun, ini semua adalah posisi seks ideal yang nggak jauh beda dengan posisi tidur yang kamu sukai.

Mungkin terkadang kamu menyukai posisi seks lainnya agar sesi bercinta nggak membosankan. Namun, jika harus memilih, kamu akan setia dengan posisi seks misionaris, spooning, atau doggy style karena semua posisi itu yang paling membuatmu terasa nyaman.

Ada yang bilang, seks yang hebat adalah seks yang saat kamu selesai melakukannya, kamu baru merasakan sakit, nyeri, kelelahan, atau bahkan beberapa area tubuh yang membiru. Namun, kamu nggak merasakannya saat bercinta karena kamu sangat menikmatinya.

Bagi pillow princess, hal itu nggak berlaku. Kamu pasti akan merasakan rasa sakit atau bahkan nggak nyaman sedikit apa pun. Apalagi karena tujuanmu bercinta adalah untuk merasa santai sehingga kamu nggak bisa menolerir perasaan sakit atau nggak nyaman tersebut.

Oh, dan kamu pasti akan langsung mengutarakannya saat bercinta sehingga nggak aneh jika kamu jadi sering mengeluh saat sesi tersebut.

Menjadi seorang submisif—yang salah satu “cirinya” adalah sering diikat saat bercinta—bukan berarti orang tersebut adalah seorang pillow princess. Namun, jika kamu suka diikat saat bercinta karena kamu nggak perlu melakukan apa pun, maka kamu seorang pillow princess.

Well, kalau kamu merasa senang diikat karena yang perlu kamu lakukan hanyalah menerima seks dari pasangan dan juga seorang submisif, barulah itu bisa disebut seorang pillow princess.

Bukannya nggak menikmati. Namun, karena yang kamu lakukan hanyalah tiduran dan sisanya dilakukan pasangan, kamu jadi bisa melakukan hal lain. Misalnya saja, menonton televisi, memeriksa ponsel saat ada notifikasi masuk, dan sebagainya.

Meski begitu, kamu bersumpah menikmati sesi bercinta dengan pasangan karena rasanya tetap memuaskan.

Karena kamu nggak suka bekerja secara fisik, maka kamu menebusnya lewat kata-kata. Saat pasangan sedang “bekerja” di atasmu, kamu yang “bertugas” untuk mengeluarkan kata-kata kotor dan nakal padanya, memberikan pujian atas performanya, dan mengeluarkan desahan agar pasangan tahu kalau kamu menikmatinya.

Pasangan sama sekali nggak keberatan dengan hal tersebut karena dia bilang suara yang kamu buat saat bercinta bisa membantunya orgasme. Jadi, bisa dibilang ini adalah win-win solution yang memuaskan semua pihak, ya.

Siapa bilang kalau sudah punya pasangan maka seseorang nggak boleh memuaskan dirinya sendiri? Mungkin kamu termasuk salah satunya. Ada kepuasan tersendiri saat kamu bermasturbasi tanpa pasangan.

Namun, saat memuaskan diri itu, kamu lebih suka menggunakan sex toy atau vibrator favorit. Jika kamu bisa memakai alat untuk memuaskan dirimu, mengapa harus repot-repot menggunakan tangan sendiri?

Jadi, setelah mengetahui tanda-tanda di atas, apakah kamu termasuk seorang pillow princess? Jika pasangan sama sekali tidak keberatan dengan peranmu itu, maka sama sekali nggak ada masalah kalau kamu termasuk salah satunya ya, Bela.