Tentunya penyebab resesi seks menjadi pertanyaan banyak orang. Dari hasil wawancara dengan para ahli, Kate Julian mendapat berbagai macam jawaban terkait penyebab resesi seks. Beberapa di antaranya:
- Penggunaan antidepresan
- Tingkat kecemasan tinggi
- Tekanan ekonomi
- Video porno
- Kurang tidur
- obesitas
- Pola asuh atau cara orangtua mendidik
Di samping itu, tidak adanya lagi tekanan untuk berhubungan seks, ragam orientasi seksual, prioritas berbeda (pendidikan, karier), dan kemerdekaan lebih untuk memilih pasangan hidup, menjadi penyebab munculnya resesi seks.
Di Korea Selatan sendiri ada tiga hal yang menjadi penyebab resesi seks. Pertama, tak ingin berkencan atau menikah. Mayoritas perempuan di Korea mengaku tak punya waktu, uang, hingga kapasitas emosional untuk berkencan.
Para generasi muda ini bahkan dijuluki "generasi sampo", yang berarti generasi yang menyerah terhadap tiga hal, yaitu berkencan, menikah, dan punya anak. Pernikahan dan berkencan bukan menjadi priortias para anak muda Korea Selatan.
Kesulitan ekonomi juga menjadi alasan mereka tak mau menikah dan punya anak, walau pemerintah sudah memberikan biaya untuk persalinan hingga pendidikan. Ini karena banyak di antara orang-orang tersebut hanya bekerja sebagai buruh kontrak, berupah rendah, dan jaminan pendapatan yang tak menentu.
Alasan ketiga, tak punya waktu karena sibuk kerja. Dalam sepekan saja, jam kerja di Korea Selatan bisa mencapai 68 jam. Melihat hal tersebut, pemerintah sampai memangkas jam kerja menjadi 52 jam sehingga para warga punya kehidupan personal usai bekerja.