pixabay.com/users/derneuemann-6406309/
Penis merupakan bagian tubuh yang lunak dan hanya menjadi keras ketika ereksi. Meski tak memiliki tulang di dalamnya, penis juga dapat patah. Penis dapat disebut patah ketika selaput tebal pembungkus testis yang bernama tunica albuginea putus.
Kondisi penis patah paling sering terjadi saat organ ini sedang mengalami ereksi dan mengenai benda atau area yang padat. Misalnya, perineum atau otot yang ada di antara kelamin dan anus.
Menurut sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam Oman Medical Journal, penyebab utama dari penis patah adalah penetrasi saat berhubungan seksual. Selain itu, dilansir dari situs scientificamerican.com, kondisi penis patah paling sering terjadi saat berhubungan seks dengan posisi woman on top, missionary, atau melakukan akrobat saat seks.
Beberapa hal lain juga dapat menyebabkan penis patah, misalnya:
- Dibengkokkan dengan paksa selama berhubungan intim
- Berguling di tempat tidur dengan kondisi penis yang ereksi
- Masturbasi traumatis