Pexels.com/Valeria Boltneva
Berikut ini adalah cara mempraktikkan OM secara umum menurut Kiana Reeves:
- Untuk penerima atau perempuan, atur ruang atau tempat tidur yang nyaman dengan bantal dan selimut untuk berbaring telentang, dan beristirahat dengan kaki terlipat terbuka.
- Pasang pengatur waktu selama 15 menit.
- Untuk pemberi atau laki-laki, pahami bahwa ini adalah praktik seksual yang tidak berbalas, jadi ketika waktu telah berjalan selama 15 menit, tidak ada hal seksual lain yang akan terjadi.
- Untuk penerima atau perempuan, bersikaplah nyaman, cuci tangan, duduk bersama, dan bernapaslah sebelum memulai. Lakukan kontak mata dan rasakan perhatian yang kalian miliki satu sama lain.
- Arahkan pasangan ke bagian paling sensitif di area klitorismu. Saat ia menyentuh selama 15 menit, mintalah penyesuaian yang kamu butuhkan darinya, termasuk kecepatan, tekanan, dan lain sebagainya.
- Lalu, hentikan aktivitas ketika timer berakhir, setelah itu tarik napas dan hembuskan bersama pasangan secara perlahan.
- Ulangi setiap minggu atau beberapa kali seminggu. Jika semakin sering dipraktikkan, maka akan semakin terasa manfaatnya.
Selain cara yang disarankan oleh Kiana Reeves, seorang seksolog dan staf dari Good Vibrations, Carol Queen, PhD, berpendapat bahwa praktik OM bisa dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan tiap pasangan.
"Tidak ada satu cara pun bagi Anda untuk merasakan tubuh atau seksualitas Anda," kata Carol.
Dengan kata lain, ia menyarankan untuk berlatih menyentuh klitoris dengan cara apa pun yang menurutmu paling baik, entah itu dengan atau tanpa pasangan, serta dengan durasi lebih lama ataupun lebih pendek dari 15 menit.
Berbeda dengan Kiana dan Carol, menurut Cheryl, OM berfokus untuk melatih pasangan dalam mempraktikkan seksualitas dengan kesadaran dan mendapatkan orgasme, alih-alih terkungkung dengan langkah-langkah yang saklek.
"Kuncinya adalah memperlambat, meluangkan waktu, fokus secara mendalam, dan tidak berlomba ke garis akhir," ujarnya.
Pada dasarnya, tujuan OM adalah untuk tidak memprioritaskan orgasme sebagai tujuan utama, melainkan "hanya" berfokus untuk menikmati sensasinya. Jika kamu lebih tertarik dengan pendekatan yang diungkapkan oleh Cheryl, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Atur timer selama 45 menit. Berbaringlah dengan nyaman lalu mintalah pasanganmu untuk menyentuh dan menjelajahi tubuhmu dengan sangat lambat. Instruksikan pasangan untuk menyentuh dan menggodamu tanpa menyentuh zona sensitif seksualmu yang biasa (klitoris, vulva, bokong, anus, atau puting payudara). Sebaliknya, mintalah ia menjelajahi seluruh bagian tubuhmu yang lain.
- Saat mendekati puncak orgasme, tatap mata pasanganmu. Bernapaslah perlahan, fokus pada sentuhan, sensasi, dan kesenangan, dan fokuskan diri pada saat ini.
- Lalu secara bergiliran, berikan pijatan lembut, sensual, dan seksi. Aturlah fokus pikiranmu hanya pada sentuhan jari atau lidahnya. Jika dirasa hendak mencapai orgasme, mintalah pasanganmu untuk berhenti menyentuh.
Cheryl kemudian mengingatkan pasangan bahwa bukan sentuhan yang membuat seseorang bergairah, melainkan pikiran masing-masing.
"Itulah mengapa saya memberi tahu pasangan dalam program saya berulang kali bahwa seks yang hebat ada di dalam kepala Anda," tutur Cheryl.