“Karena cara kita bersosialisasi seputar seks, banyak orang percaya bahwa jika kamu cukup 'menarik' atau cukup baik dalam berhubungan seks, maka pasangan tak perlu pelumas atau vibrator untuk orgasme. Namun, itu sama sekali tidak benar," jelas sang terapis.
Menurutnya, cara tubuh melumasi tidak selalu sebanding dengan seberapa aktif atau terangsang seseorang. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk bereaksi defensif jika pasangan meminta pelumas atau vibrator saat berhubungan seks. Ini tidak berarti ada yang salah dengan performa saat berhubungan seks.
Jika pasangan menolak saat kamu meminta menggunakan vibrator atau pelumas, itu berarti hubungan seks bisa berisiko terasa kurang nyaman, memuaskan, sulit mendapatkan orgasme, bahkan berpotensi menyakitkan.
Bila perlu, ajak pasangan bicara mengenai hal tersebut. Namun, jangan di tengah-tengah sesi bercinta, ya. Buka pembicaraan mengenai hal tersebut dan utarakan mengapa kamu memerlukan bantuan vibrator atau pelumas. Jelaskan juga kalau hal itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap performa seks pasangan.