6 Fakta dan Sinopsis 'How to Have Sex', Film Edukasi Buat Remaja

Ide alur kisah film How to Have Sex diambil dari pengalaman pribadi Molly Manning sewaktu dirinya masih remaja. Dikutip dari laman BBC, saat itu Molly sedang melihat seorang lelaki yang diberikan seks oral di atas panggung sebuah bar.

Berangkat dari hal yang dilihatnya, Molly merasa bahwa hal tersebut cocok untuk dijadikan landasan untuk membuat sebuah kisah. Untuk memperluas idenya tersebut, Molly sampai melakukan sebuah wawancara tentang hubungan intim ke beberapa remaja berusia 16 tahun dengan hasil yang cukup liar dan mengejutkan.

“Saya mulai menulis dari pengalaman masa remaja, kemudian menghabiskan waktu di Malia untuk melakukan penelitian dengan berbicara kepada anak-anak berusia 16 tahun dengan persetujuan mereka, dan hasilnya cukup liar,” jelas Molly.

Tidak ada adegan yang spesial saat film tersebut di mulai. Molly membuka film How to Have Sex dengan tiga remaja berlogat Inggris kental yang sedang berada di taksi menuju hotel mereka di Malia, Yunani. Kemudian, adegan dilanjutkan dengan kegiatan seru mereka layaknya remaja sedang berlibur dengan teman-temannya, mulai dari berenang di laut lepas, mabuk, hingga berdansa sampai mual.

Pada sepertiga film, Molly mulai fokus pada interaksi ketiga remaja dengan dialog pembahasan tentang kencan baru tanpa menambah karakter lain. Molly bermaksud untuk memperkenalkan perbedaan sifat dari ketiganya dengan tetap menjadikan Tara sebagai fokus utama.

Molly menjelaskan bahwa film How to Have Sex memiliki transisi sinema yang kuat dengan adanya peralihan antara adegan terang dan gelap, seperti kesenangan menjadi ketakutan, hingga kegembiraan jadi sebuah keputusan.

Penonton nantinya akan menyaksikan langsung banyak adegan yang awalnya tidak ada konflik, namun tiba-tiba berubah menjadi adegan yang menegangkan. 

“Kami merancang film ini dalam dua bagian. Bagian pertama dimaksudkan untuk menceritakan liburan anak perempuan yang menyenangkan dan pelarian. Bagian kedua seketika segalanya berubah menjadi kotor,” ucap Molly.

Konflik mulai muncul ketika Tara dan dua sahabatnya bertemu sekelompok anak muda lain yang tinggal di kamar sebelah, yaitu Badger (Shaun Thomas), Paddy (Samuel Bottomley), dan Paige (Laura Ambler).

Namun uniknya, permasalahan yang ada muncul dari internal pertemanan Tara sendiri, di mana pada fase ini Molly selaku sutradara mulai menampakkan isu pertemanan toxic dan seksisme internal yang ditujukan khusus untuk perempuan.

Selayaknya anak muda, setiap keputusan dalam hidupnya itu mereka ambil hanya untuk menciptakan impresi yang bagus terhadap rekan seumuran. Hal ini sering kali dilakukan tanpa memikirkan kenyamanan sendiri.

Pesan utamanya, ancaman bisa datang dari orang terdekat. Hal ini terbukti dari Tara yang terperangkap oleh orang terdekat yang membuat dirinya tidak nyaman selama liburan. Sebagian besar menganggap Tara dapat menikmati waktunya, namun di sisi lain akan ada beberapa hal yang mencurigakan, tetapi Tara memilih untuk tidak mengatakan apa yang dipikirkannya.

Lewat karakter Tara, kalian akan melihat bagaimana sebagian orang butuh waktu untuk memproses hal buruk yang terjadi padanya, apalagi untuk mengakui, meminta pertolongan dan mengobati luka itu.

Mia McKenna-Bruce selaku pemeran utama yang memerankan sosok Tara, menjelaskan bahwa film ini sangat menantang. Meski banyak berisikan adegan panas, namun Mia McKenna tidak khawatir karena dirinya didampingi oleh tim yang profesional, sehingga sedikit sekali tantangan untuk memerankan Tara.

“Seratus persen tergantung pada Molly dan para pemain yang lain. Kami semua terhubung pada level yang sangat dalam. Lokasi syutingnya sendiri sangat mendukung, jadi sangat aman sejak awal,” tuturnya kepada awak media.

Tiga sahabat berusia enam belas tahun yang pergi ke resor pesta Malia di pulau Kreta Yunani untuk liburan. Layaknya anak muda yang lain, mereka berpesta, minum alkohol, dan mencari lawan jenis untuk diajak berkencan atau sekadar senang-senang. 

Dalam bayangan mereka, ini seharusnya menjadi libur musim panas terbaik dalam hidup. Namun, walaupun memang sempat merayakan liburan masa muda dengan kegembiraan, dan jauh dari tanggung jawab kehidupan pribadi. Terdapat sisi gelap dari cerita penemuan jati diri dari ketiga perempuan tersebut, di mana mereka menemukan pelajaran dari berhubungan seks dengan persetujuan. 

Nah, itu dia fakta menarik dan sinopsi dari film drama How to Have Sex, yang wajib kalian tonton sebagai pedoman dalam bergaul.