Aktivitas seksual bisa menjadi salah satu pelepas stres dan dapat memperkuat hubungan suami istri. Apalagi untuk pengantin baru, frekuensi bercinta bisa dilakukan beberapa kali dalam seminggu.
Tapi perlu diingat, bahwa ada juga, lho, dampak buruk terlalu sering berhubungan intim. Tak hanya berdampak pada fisik, mental pun bisa terpengaruh. Nah, berikut ini beberapa ulasan mengenai dampak buruk akibat terlalu sering melakukan hubungan intim.
Dampak buruk terlalu sering berhubungan intim yang pertama sudah pasti adalah kelelahan, karena ketika berhubungan tubuh melepaskan hormon seperti norepinefrin dan epinefrin yang memicu jantung berdetak lebih cepat. Tentu, aktivitas ini dapat menguras tenaga apalagi jika dilakukan terlalu sering.
Rasa lelah memang tidak menimbulkan bahaya, namun cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Bayangkan, jika kamu merasa kelelahan di waktu produktif sehingga tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan baik.
Selain itu, terlalu sering berhubungan seks juga bisa melukai organ intim kamu. Gesekan yang terjadi ketika berhubungan tentu membuat organ intim jadi lebih rentan terluka. Apalagi ketika seks dalam posisi tertentu atau bahkan yang pasangan bersikap kasar di ranjang. Efek perih dan lecet tentu akan memicu ketidaknyamanan.
Tak hanya lecet atau memar, jika dibiarkan terus menerus melakukan hubungan intim dengan posisi yang salah, bisa-bisa organ vital juga bisa mengalami pembengkakan. Untuk menghindari dampak buruk satu ini, sebaiknya diskusikan dengan pasangan mengenai posisi yang nyaman untuk menghindari perasaan sakit tersebut.
Dampak buruk terlalu sering berhubungan intim satu ini lebih ditujukan bagi perempuan. Infeksi saluran kencing (ISK) terjadi akibat bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih. Apalagi jika kamu masih abai dengan kesehatan organ intim dan tetap melakukan hubungan seks dengan frekuensi yang terlalu sering, tentu hal tersebut dapat memperburuk infeksi. Salah satu pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah dengan buang air kecil setelah berhubungan seks.
Dampak buruk selanjutnya adalah kemampuan mencapai klimaks yang kian menurun. Frekuensi berhubungan intim yang terlalu sering membuat gairah semakin berkurang, apalagi jika ditambah dengan rasa lelah, tentu akan semakin sulit bagi kamu maupun pasangan untuk mencapai klimaks.
Bagaimana mungkin berhubungan intim terlalu sering dapat menurunkan konsentrasi?
Perlu diingat bahwa seks dapat menimbulkan ketagihan, dan hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi mental seseorang. Bayangan akan adegan intim akan terus menghantui pikiran bahkan ketika sedang beraktivitas. Dengan kata lain, konsentrasi akan terus menurun dan membuat kita kehilangan fokus.
Aktivitas seksual menyebabkan tubuh kehilangan cairan, apalagi jika keringat keluar terlalu banyak. Akibatnya tubuh akan mengalami dehidrasi yang jika diabaikan dapat mengganggu organ tubuh lainnya seperti ginjal. Jadi, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi air putih secara teratur dan cukup, ya.
Dampak buruk terlalu sering berhubungan intim selanjutnya adalah menyebabkan kerontokan. Perlu diketahui, melakukan hubungan seks dapat meningkatkan kadar dihydrotestosterone (DHT) di dalam tubuh. Hormon inilah yang memicu rambut rontok dan kebotakan pada pria.
Kelelahan hingga posisi yang salah ketika berhubungan intim rupanya bisa menyebabkan cedera otot dan saraf. Apalagi jika terlalu sering, tubuh termasuk otot mulai kelelahan sehingga rentan cedera. Bermula dari otot yang tegang bahkan cedera dapat menyebabkan saraf terganggu. Oleh karena itu jangan ragu untuk berdiskusi dengan pasangan agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Itu tadi beberapa dampak buruk terlalu sering berhubungan intim yang perlu diwaspadai. Agar hubungan suami istri tetap nyaman dan aman, sebaiknya atur frekuensi bercinta dengan baik, ya!