Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah submisif dan dominan atau sub/dom. Ini menjadi salah satu preferensi seksual seseorang, khususnya mereka yang menyukai BDSM.
Sayangnya, submisif sering disalahpahami sebagai sikap melepaskan kendali penuh atas tubuh diri sendiri. Hal ini membuat sikap submisif dimanfaatkan oleh dominan yang tidak bertanggung jawab.
“Salah satu hal terpenting yang harus diketahui oleh seorang submisif adalah bahwa mereka memiliki kekuatan dalam dinamika [sub/dom]. Menjadi sub bisa membuatmu sangat bersemangat untuk melepaskan kekuatan yang dimiliki dalam hubungan seksual. Kamu memiliki kekuatan untuk memberi, tunduk, dan menyerah kepada pasangan,” jelas terapis klinis berlisensi, Jasmine Johnson.
Namun, submisif sebenarnya tidak hanya berlaku saat bercinta. Psikoterapis, Amanda Luterman, mengatakan bahwa beberapa hubungan dom/sub lebih banyak bermain dengan teori kekuasaan dan kontrol daripada mengenai hubungan fisik.
Jika kamu tertarik dengan dinamika sub/dom dan ingin mencoba menjadi seorang submisif, baca terus artikel ini ya, Bela.
