Menurut sebuah survei yang dilakukan pada 2015, operasi pembesaran penis masih menjadi salah satu prosedur kosmetik di antara para laki-laki di Amerika, kedua setelah operasi sedot lemak. Ada macam-macam operasi yang bisa dilakukan, seperti menggunakan implan, injeksi lemak, hingga operasi plastik.
Injeksi lemak bertujuan untuk menambahkan ketebalan atau lebar, serta panjang, dalam beberapa kasus. Tentu saja prosedur ini memiliki risiko, yaitu di antaranya pembengkakan dan bentuk penis yang terdistorsi.
Metode lainnya untuk pembesaran penis melibatkan pencangkokan sel-sel lemak dari tempat lain di tubuh ke penis. Rata-rata penambahan sekitar 2,39 cm hingga 2,65 cm setelah 12 bulan. Namun, organ dapat kehilangan 20-80 persen dari volumenya dalam setahun setelah operasi, sehingga seseorang bisa memerlukan beberapa operasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Tipe operasi lainnya adalah dengan pelepasan ligamen suspensori. Ligamen ini mengikat penis ke area kemaluan dan memberi sokongan selama ereksi. Rata-rata, metode operasi ini bisa meningkatkan panjang penis antara 1 cm hingg 3 cm saat tidak ereksi. Namun sayangnya, semua prosedur ini belum dianggap aman maupun efektif oleh Asosiasi Urologi Amerika. Jadi tentu saja, semua prosedur ini harus dilakukan dengan hati-hati dengan banyak berkonsultasi ke dokter ahli.