Selain ejakulasi dan squirting, ada beberapa cairan yang akan dihasilkan oleh tubuh saat kamu berhubungan seks.
Istilah ini ditujukan untuk cairan yang diproduksi oleh kelenjar endoserviks di area serviks yang menghubungkan rahim ke vagina. Kelenjar ini secara terus-menerus menghasilkan sejumlah kecil zat seperti cairan yang mengalir ke bawah dinding vagina. Berbentuk sedikit kental, lendir serviks ini bisa membentang di antara jari-jari dan menyerupai putih telur mentah.
Peran lendir serviks ini ada dua, tergantung pada fase siklus ovulasi untuk menstruasi:
- Sebagai bagian dari proses pembersihan vagina, lendir serviks membantu mengeluarkan bakteri, kuman, dan sel mati yang timbul dari pelepasan lapisan dalam vagina. Sering juga disebut keputihan atau leukorea. Lendir serviks ini membantu aliran darah menstruasi lebih mudah keluar dari tubuh.
- Saat sedang menstruasi, selama ovulasi dan ketika kadar estrogen meningkat, komposisi lendir serviks berubah menjadi lebih encer dan lebih banyak. Tingkat pH-nya juga menjadi lebih basa sehingga menetralkan keasaman vagina yang tidak ramah bagi sperma. Semua perubahan ini membantu memfasilitasi perjalanan sperma ke sel telur.
Saat terangsang secara seksual, kelenjar Bartholin yang terletak di dekat lubang dan bibir vagina akan menghasilkan cairan untuk melumasinya. Pelumasan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi penetrasi dan dorongan selama hubungan seksual. Perubahan hormon, seperti penurunan estrogen setelah melahirkan atau peningkatan kadar prolaktin saat menyusui, dapat menyebabkan pelumasan vagina berkurang.
Meskipun selaput lendir vagina nggak mengandung kelenjar sekretorik apa pun, tetapi lendir ini tetap bereaksi terhadap gairah seksual. Saat kamu terangsang, pembuluh darah membengkak dan memulai proses yang disebut transudasi vagina. Dalam proses ini, cairan yang disebut transudate dilepaskan melalui dinding membran dan bergabung dengan cairan vagina lainnya, yang berfungsi sebagai pelumas untuk penetrasi vagina.
Nah, setelah kamu tahu apa bedanya orgasme, ejakulasi, dan squirting, jangan sampai salah lagi saat menyebutkannya, ya. Nggak perlu juga memikirkan apakah kamu pernah merasakan ketiga hal tersebut atau tidak karena sebenarnya nggak berpengaruh pada kepuasan seksual. Jadi, nikmati saja waktu seksual kamu bersama pasangan.