Berhubungan Intim Setelah Subuh Saat Bulan Puasa, Batalkah?

Waktu berhubungan intim saat puasa

Melakukan hubungan intim suami istri selama bulan puasa sebetulnya memang tidak dilarang dalam agama Islam selama mengikuti aturan tertentu. Memang tidak ada dalil khusus yang menjelaskan tentang waktu khusus untuk berhubungan intim.

Namun, sebagai umat muslim kamu bisa belajar dari riwayat yang menceritakan tentang kebiasaan orang saleh di zaman dahulu dalam memilih waktu berhubungan intim. Berikut ini beberapa waktu diperbolehkannya behubungan intim saat puasa, di antaranya:

1. Malam hari

Batas waktu untuk menjalankan ibadah puasa adalah mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama waktu tersebut, umat muslim dilarang untuk melakukan aktivitas yang dapat membatalkan seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri. Sehingga selama seharian penuh harus benar-benar menahan diri dari godaan.

Baru setelah waktu berbuka tiba yakni saat matahari sudah terbenam, maka aktivitas tersebut boleh dilakukan oleh umat muslim baik makan, minum, maupun berhubungan intim suami istri. Perlu diketahui bahwa ada tiga waktu aurat yang dianjurkan untuk berhubungan suami istri ketika tidak sedang berpuasa.

Waktu yang dimaksud tersebut adalah setelah isya, sebelum subuh, dan siang hari waktu dzuhur. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam Quran Surat An Nur ayat 58 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِۗ ثَلٰثُ عَوْرٰتٍ لَّكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌۢ بَعْدَهُنَّۗ طَوَّافُوْنَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan) yaitu, sebelum shalat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan setelah shalat Isya. (Itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu; mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Menurut riwayat dari Muqatil bin Hayyan, sebab turunnya ayat ini adalah karena ada suami istri yang sering membuatkan makanan untuk Rasulullah dari kalangan anshar. Pada suatu ketika, budak atau pembantunya masuk ke kamar untuk menemui mereka tanpa izin. Padahal di waktu yang mereka tidak sukai untuk ditemui.

Lalu, sang istri pun melaporkan kepada Rasulullah terkait hal tersebut hingga akhirnya turun ayat yang mengatur tentang waktu untuk melakukan hubungan intim suami istri.

2. Setelah tahajud

Waktu terbaik untuk menjalankan ibadah sholat tahajud adalah sepertiga malam terakhir hingga menjelang subuh. Rasulullah juga telah mencontohkan kepada umat muslim dengan membiasakan tidur di awal waktu agar bisa bangun di pertengahan atau sepertiga malam terakhir untuk melakukan salat tahajud.

Berdasarkan Hadis Riwayat An Nasai, dari Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah mendekati istrinya setelah sholat tahajud. Berikut bunyi hadits tersebut yaitu:

”Rasulullah SAW tidur di awal malam, kemudian bangun tahajud. Jika sudah memasuki waktu sahur, beliau shalat witir. Kemudian kembali ke tempat tidur.

Jika beliau ada keinginan, beliau mendatangi istrinya. Apabila beliau mendengar adzan, beliau langsung bangun. Jika dalam kondisi junub, beliau mandi wajib. Jika tidak junub, beliau hanya berwudhu kemudian keluar menuju shalat jamaah.” (HR an-Nasai 1680 dan dishahihkan al-Albani).

Dari perkataan Aisyah tersebut, maka sebagian ulama menganjurkan agar suami istri melakukan hubungan intim setelah sholat tahajud di akhir malam dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

• Mendahulukan beribadah kepada Allah dalam kondisi masih kuat
• Menghindari tidur dalam keadaan junub sehingga bisa langsung mandi sebelum sholat subuh
• Saat akhir malam, umumnya pikiran sudah rileks dan kosong mengingat terkadang pikiran orang di waktu awal malam masih penuh

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa hukum melakukan hal tersebut adalah batal. Sehingga tidak boleh untuk melakukan aktivitas tersebut selama waktu mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Puasa adalah belajar untuk menahan diri dari godaan, maka sebaiknya tahanlah diri dari nafsu syahwat selama satu bulan penuh di waktu yang telah ditentukan. Hubungan intim masih tetap diperbolehkan selama sudah memasuki waktu berbuka dan sebelum waktu sahur selesai.

Setelah mengetahui hukum berhubungan intim saat puasa setelah subuh yaitu tidak diperbolehkan, maka sebaiknya Kamu berusaha untuk senantiasa menjaga hawa nafsu dari aktivitas tersebut selama menjalankan ibadah puasa.