Nggak ada yang salah dengan rasa vanila. Es krim vanila memiliki rasa enak, tetapi jika ditambahkan topping lain, pasti rasanya semakin enak. Terus-menerus makan es krim rasa vanilla juga bisa membosankan sehingga perlu divariasikan dengan rasa lain.
Nah, kira-kira seperti itulah gambaran untuk vanilla sex atau seks vanila. Tak ada yang salah dengan jenis seks tersebut, meskipun banyak orang bilang membosankan. Padahal, yang sebenarnya membuat bosan adalah jika vanilla sex terus-menerus dilakukan tanpa ada variasi jenis seks lainnya.
Namun, beda cerita lagi jika kamu memang menyukai hal yang sama tanpa pernah merasa bosan—termasuk vanilla sex. Artinya sudah nggak ada alasan lagi yang bisa bilang seks vanila itu membosankan, ya.
Apa itu vanilla sex?
Vanilla sex itu halus, lembut, dan sangat menenangkan. Salah satu kesalahpahaman besar tentang seks ini adalah hanya dilakukan oleh pemula atau orang-orang yang terlalu malas atau gugup untuk mencoba sesuatu yang lebih kreatif untuk urusan seks.
Padahal, seks vanila bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, memberikan kepuasan luar biasa, dan bahkan bisa terasa lebih baik daripada seks yang kasar.
Vanilla sex adalah tentang koneksi. Kamu harus bisa menatap mata pasangan saat berhubungan seks, melakukannya pelan-pelan, saling berbicara satu sama lain, dan berpelukan setelahnya. Hasilnya, kamu dan pasangan akan memiliki perasaan yang kuat tanpa harus melakukan hal-hal yang “sulit”.
Banyak yang bilang seks vanila adalah seks yang normal dan standar sehingga terlalu aman dan membosankan. Padahal, seks ini bisa lebih bermakna dan bergairah jika dilakukan dengan benar.
Mengapa banyak orang malu menyukai vanilla sex?
Mungkin pihak yang paling bisa disalahkan adalah media sosial, obrolan di aplikasi kencan, dan cerita-cerita erotis di dunia maya. Vanilla sex yang sebelumnya merupakan hal yang normal dan wajar, menjadi sesuatu yang dianggap memalukan.
Sekarang ini, jika ada pasangan yang nggak melakukan seks kasar atau memiliki kink tertentu, justru dianggap sebagai pasangan yang aneh. Bahkan, ada persaingan tak tertulis mengenai berapa banyak “hal tak biasa” yang harus dilakukan pasangan saat berhubungan seks.
Pihak yang paling dirugikan dari hal tersebut adalah perempuan, khususnya yang masih muda. Perempuan jadi merasa “dipaksa” untuk nggak menyukai seks vanila karena takut akan dianggap membosankan oleh pasangannya nanti. Ini tentu saja akan sangat merusak harga dirinya.