Tidak bisa dipungkiri banyak orang yang memiliki ketertarikan untuk melakukan adegan seksual seperti di film-film panas. Memang, film porno berhasil menyuguhkan adegan yang menggairahkan dan nampak begitu menggoda untuk dicoba. Sehingga banyak orang terutama pria kerap meminta pasangannya untuk melakukan hal yang sama persis seperti yang dia lihat di film porno.
Namun, seperti film-film bergenre lain yang banyak direkayasa, tak semua adegan yang ada di film porno itu asli, lho. Kebohongan seks di film porno ada cukup banyak dan sukses menipu banyak orang untuk berpikir bahwa hal-hal yang terjadi pada adegan itu asli.
Nah, berikut ini 7 kebohongan seks di film porno yang wajib kamu dan pasangan tahu, sehingga tidak ada lagi tuntutan untuk melakukan hal yang sama persis seperti di film.
Kebohongan seks di film porno yang pertama tentu saja durasi bercinta. Biasanya para pemain film porno mampu bercinta dengan durasi yang bisa dibilang tidak masuk akal bahkan sampai setengah jam.
Padahal, durasi bercinta sesungguhnya tidak akan memakan waktu selama itu, mengingat stamina setiap orang yang berbeda-beda. Bahkan, para terapis seks mengatakan bahwa durasi bercinta yang baik hanya 3-15 menit.
Setiap menonton film porno kita disuguhkan adegan pemain perempuan tampak dengan mudah mencapai orgasme dan terlihat begitu menikmati permainan. Padahal, perempuan sangat susah untuk mencapai orgasme.
Stimulasi sebelum klimaks jadi hal penting yang perlu diperhatikan agar perempuan bisa mencapai orgasme. Tentunya itu tak semudah seperti yang kita lihat di film-film porno. Bahkan, banyak juga, lho, para perempuan yang kesulitan menikmati proses penetrasi. Jadi, jangan anggap remeh orgasme pada perempuan, ya!
Ini juga jadi salah satu kebohongan seks di film porno yang wajib diketahui. Banyak adegan di film porno yang seakan-akan si perempuan dan laki-laki langsung terangsang dan melakukan penetrasi dengan mudahnya, tanpa foreplay.
Padahal foreplay merupakan sesi yang sangatlah penting, bahkan kenikmatan berhubungan intim juga ditentukan dari foreplay yang tepat. Hubungan intim yang menggairahkan dan memuaskan tentu tak bisa lepas dari namanya foreplay yang juga intim.
Perempuan biasanya juga membutuhkan foreplay yang cukup intens, supaya menghasilkan pelumas yang bisa memudahkan penetrasi. Terburu-buru melakukan penetrasi bisa membuat vagina mudah lecet dan akhirnya sesi bercinta pun jadi nggak nyaman.
Lagipula, Bela, hubungan seks tidak selalu soal penetrasi, dibutuhkan kasih sayang dan juga cinta untuk saling memuaskan.
Kadang pasangan mengeluh megapa kita tidak mendesah seperti pemeran perempuan di film porno. Ini juga merupakan salah satu kebohongan yang sering ditampilkan pada adegan.
Terlihat pemeran perempuan terlalu ‘berisik’ dengan terus menerus mengerang atau mendesah. Padahal, kenyataannya tidak begitu. Erangan pun tidak selalu menjadi pertanda bahwa perempuan merasa puas, terkadang erangan juga jadi tanda bahwa dia merasa kesakitan.
Layaknya film-film kebanyakan, film porno juga tidak luput dari yang namanya proses editing dan tipuan kamera. Apalagi adegan demi adegan juga terfokus pada tubuh pemainnya yang begitu bagus tanpa cela.
Hal ini juga membuat banyak orang jadi berfantasi dan menginginkan pasangan untuk memiliki tubuh sesempurna para pemain film porno. Ingat, ya, semua yang terlihat di film tidak sesempurna kenyataannya, kok!
Adegan di film porno juga membuat kegiatan seks yang bisa dibilang cukup aneh seolah-olah jadi lumrah untuk dilakukan. Contohnya, seks anal dan sperma di wajah.
Seperti yang diketahui anus bukanlah bagian dari organ seksual. Kegiatan seks semacam ini pun sangat berisiko. Namun, film porno berhasil membuat aktivitas satu ini tampak wajar, begitu juga dengan mengeluarkan sperma di wajah.
Tidak semua orang suka melakukan hal ini karena dirasa terlalu menjijikkan. Jadi, jangan anggap semua adegan yang ada di film porno itu lumrah untuk dilakukan, ya!
