Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mengenal Edging, Praktik Seksual untuk Capai Orgasme yang Lebih Intens

Bisa bantu atasi ejakulasi dini pada laki-laki juga, lho!

Astri Amalia

Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mencapai orgasme. Bagi perempuan, sebagian diketahui cukup dengan memberikan rangsangan pada klitoris. Tetapi, sebagian lainnya memerlukan penetrasi vagina untuk mencapai titik klimaks. Sedangkan untuk laki-laki, orgasme bisa dicapai dengan memberikan rangsangan pada penis, hingga melalui puting payudara. 

Namun, terlepas dari perbedaan caranya, semua orang ternyata bisa mendapatkan kepuasan yang berlipat ketika orgasme dengan melakukan sebuah praktik yang disebut dengan edging. Bukan hanya mampu membuat orgasme menjadi lebih intens, edging juga diklaim ampuh dalam mengatasi ejakulasi dini pada laki-laki.

Lalu, apa itu edging dan bagaimana cara melakukannya? Melansir Healthline, yuk, simak ulasannya berikut ini!

Apa itu edging?

Pexels/Ivan Babydov

Edging (juga disebut sebagai surfing, peaking, teasing, dan lain sebagainya) adalah praktik menghentikan diri untuk mencapai orgasme tepat sebelum klimaks. Praktik ini telah menjadi tren dalam diskusi kesehatan seksual sebagai bentuk "orgasme yang lebih baik". Namun, sebenarnya edging merupakan salah satu pengobatan ejakulasi dini yang sudah ada lebih dari setengah abad yang lalu.

Dalam sebuah makalah tahun 1956 yang ditulis oleh James H. Semans dalam Journal of Sexual Medicine, terdapat sebuah metode “stop-start” untuk membantu seseorang bertahan lebih lama sebelum mencapai orgasme. Hal ini berarti menghentikan rangsangan seksual sebelum klimaks datang, lalu menunggu sekitar 30 detik sebelum kembali merangsang diri dan mencapai orgasme.

Pada tingkat yang lebih holistik, edging dapat membuat seseorang lebih sadar akan respons seksual dirinya sendiri, baik ketika melakukannya sendiri maupun bersama pasangan, serta membawa perhatian penuh ke kamar tidur.

Hal yang perlu kamu ketahui sebelum mulai melakukan edging

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Pendiri dan CEO perusahaan smart vibrator Lioness, Liz Klinger, mengatakan kepada Healthline bahwa eksperimen sangat penting untuk kehidupan seks yang sehat.  Liz percaya bahwa dengan meningkatkan kesadaran terhadap respons tubuh ketika terangsang, dapat membantu mengurangi kecemasan yang muncul dalam kehidupan seks seseorang.

Berikut ini adalah empat tahap rangsangan yang akan membantumu memahami edging dengan lebih baik.

  1. Kegembiraan. Kulit mulai memerah, otot menjadi tegang, detak jantung menjadi lebih cepat, darah mulai mengalir dengan cepat ke penis atau klitoris dan vagina, lalu vagina menjadi basah dan skrotum tertarik.
  2. Plateau. Segala sesuatu yang terjadi di tahap 1 menjadi lebih intens. Kamu merasa semakin dekat dengan orgasme. Inilah tahap dimana kamu perlu bersiap-siap untuk menghentikan atau memperlambat rangsangan.
  3. Orgasme. Serangkaian respons saraf dan otot terjadi, menghasilkan perasaan ekstasi, peningkatan lubrikasi pada vagina, dan ejakulasi semen dari penis. Namun saat berlatih edging, ini adalah tahap yang perlu coba dihindari hingga kamu merasa benar-benar siap untuk mendapatkan klimaks.
  4. Resolusi. Setelah orgasme, jaringan kembali ke ukuran dan warna seperti sebelum terangsang dan semua alat vital kembali normal. Ini juga saat periode refraktori dimulai, yaitu rentang waktu sementara di mana kamu tidak bisa terangsang lagi. Periode ini bisa bertahan selama beberapa menit hingga beberapa hari atau lebih lama. Namun yang perlu diingat, empat tahapan ini mungkin tidak akan sama bagi semua orang.

"Studi dan literatur mendukung bahwa salah satu indikator terbaik dari kehidupan seks yang memuaskan adalah masturbasi dan eksplorasi diri,” kata Liz.

"Jika Anda tidak mengenal tubuh Anda dan mempraktikkan teknik yang berbeda, Anda tidak akan tahu atau menjadi terbiasa dengan tubuh Anda sendiri, yang dapat memengaruhi kepuasan pribadi, kesehatan, dan hubungan dengan pasangan,” lanjutnya.

Cara untuk melakukan edging

Freepik.com/teksomolika

Jika kamu tertarik untuk mempraktikkan edging, mulailah dengan memusatkan perhatian pada apa yang kamu rasakan sebelum orgasme, dan cobalah untuk tetap berada di tahap antara plateau dan orgasme. Dan berikut lima cara untuk mempraktikkan edging.

Teknik edging dengan ​​metode stop-start:

Jika melakukan edging sendirian

  1. Cobalah untuk mematikan lampu, menyalakan musik, atau menggunakan aromaterapi untuk membangkitkan suasana dan membuatmu merasa lebih nyaman.
  2. Tutuplah kedua matamu dan mulailah menyentuh dirimu sampai vagina terasa basah.
  3. Rangsang klitoris, atau lakukan apa pun yang dapat membuatmu mendekati titik klimaks.
  4. Saat merasa klimaks akan datang, hentikan rangsangan. Jauhkan tangan atau perlambat gerakan. Ambil napas dalam atau bukalah matamu jika perlu.
  5. Lalu, kembali fokus pada hal yang membuatmu terangsang. Perhatikan respons tubuhmu, apakah kamu merasa lebih tegang? Lebih bersemangat? Lebih berkeringat atau gemetar?
  6. Kemudian, sentuh dirimu lagi, atau lakukan masturbasi dengan lebih cepat. Ulangi kembali langkah 1–3. Lakukan praktik ini sampai kamu merasa benar-benar siap untuk orgasme.
  7. Biarkan dirimu mencapai orgasme. Kamu mungkin akan merasa orgasme berlangsung lebih lama atau terasa lebih intens. Perhatikan baik-baik perasaan itu, dan lihat apakah edging berpengaruh terhadap kepuasan seksualmu.

Jika melakukan edging dengan pasangan

  1. Buat dirimu terangsang, baik melalui aktivitas foreplay favoritmu atau dengan mengatur posisi yang nyaman dengan pasangan. Kamu juga bisa memintanya melakukan oral seks padamu.
  2. Pastikan kamu memberi isyarat yang jelas ketika akan mencapai klimaks.
  3. Kurangi atau hentikan rangsangan sampai kamu kembali ke tahap plateau.
  4. Mulai proses stimulasi lagi, lalu ulangi langkah 3 hingga kamu siap untuk orgasme.

Teknik edging untuk laki-laki dengan metode squeeze:

  1. Rangsang dirimu untuk orgasme.
  2. Tepat sebelum mencapai puncak, tekan kepala penis untuk menghentikan orgasme.
  3. Tunggu 30 detik, lalu mulailah menstimulasi dirimu kembali.

Teknik edging untuk membantu laki-laki dengan ejakulasi dini dengan metode balooning:

  1. Temukan area yang sangat sensitif di penis dan fokuskan dirimu hanya di area itu saja.
  2. Gerakkan jari membentuk lingkaran dengan lembut di sekitar area itu.
  3. Stimulasi area tersebut sampai penis terasa keras dan lakukan sampai merasa akan orgasme.
  4. Hentikan stimulasi tepat sebelum orgasme.
  5. Biarkan dirimu menjadi lebih tenang, lalu rangsang lagi area tersebut hingga kembali mendekati orgasme.

Laki-laki bisa mengulangi praktik ini sebanyak yang diinginkan. Penggunaan metode balooning dimaksudkan untuk membantu laki-laki bertahan lebih lama, dengan cara mengontrol diri untuk orgasme.

Jika ingin lebih menantang, kamu juga bisa menggunakan vibrator.

Dengan menggunakan vibrator, kamu bisa mengeksplor berbagai sudut, tingkat penetrasi, kecepatan, dan ritme getaran yang sesuai dengan keinginanmu.

Apa manfaat edging?

freepik.com/ArthurHidden

Edging memiliki berbagai manfaat dalam aktivitas masturbasi dan hubungan seks, seperti:

  1. Membantu perempuan untuk mencapai orgasme dengan lebih mudah

    Menurut sebuah studi di tahun 2014, 96 perempuan mengaku bahwa masturbasi memudahkan mereka dalam mencapai orgasme. Jika kamu belum mengenal tubuhmu sendiri, kamu mungkin akan kesulitan untuk merangsang dirimu sendiri. Apabila hal ini terjadi, maka kamu akan merasakan pengalaman seksual yang tidak memuaskan dan merasakan kecemasan terhadap seks.

  2.  Mengurangi rasa malu dengan meningkatkan kesadaran tubuh dan kepercayaan diri

    Merujuk sebuah studi di tahun 2006 terhadap hampir 2.000 perempuan, diketahui bahwa hampir tiga perempatnya mengalami disfungsi seksual, akan tetapi merasa malu untuk membicarakannya dengan dokter.

    Mempelajari lebih banyak tentang diri sendiri melalui edging dapat memberimu lebih banyak "wawasan" dan kepercayaan diri untuk menghubungi dokter jika merasa diperlukan, atau bahkan pasangan tentang masalah dalam kehidupan seksmu.

  3. Menghilangkan penekanan terhadap penetrasi untuk seks berpasangan yang lebih holistik

    Yang terakhir, menurut sebuah studi tahun 2018 terhadap lebih dari 1.000 perempuan, diketahui bahwa sekitar 36,6 persen mampu mencapai orgasme melalui rangsangan klitoris, sementara 18 persen lainnya hanya mampu mencapai orgasme dengan penetrasi atau hubungan seksual.

    Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya bereksperimen, seperti melakukan edging yang memungkinkan seseorang untuk menemukan berbagai cara untuk memuaskan dirinya sendiri.

Kapan harus menghentikan proses edging dan membiarkan diri mencapai orgasme?

Nataliya Vaitkevich/Pexels

Jika melakukannya sendiri, kamu bisa orgasme sesuai dengan kesiapanmu. Jika dengan pasangan, kamu hanya perlu memberikan tanda jika kamu merasa siap untuk mencapai titik klimaks. Stimulasi pengaturan waktu ini mungkin bisa menjadi tantangan saat kamu merasa siap untuk klimaks, tetapi dengan banyaknya latihan, kamu akan terbiasa.

Beberapa pertimbangan kesehatan dan kemanan yang perlu diingat

Pexels.com/Pixabay

Salah satu efek samping utama yang perlu dipertimbangkan dari edging adalah bagaimana pendekatanmu terhadap praktik ini. Jika metode ini menjadi prioritas dalam kehidupan atau hubungan seksmu, kamu mungkin merasa tertekan, kepuasan seksual menurun, hingga munculnya konflik hubungan. Selalu pastikan untuk menyesuaikan praktik ini dengan kebutuhanmu dan pasangan.

Jadi itulah ulasan mengenai edging. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Sex