Sempat beberapa waktu menganggur dan kerja serabutan, Gwan Sik akhirnya kembali menjadi nelayan setelah nenek Ae Sun memberikan tabungannya untuk dibelikan sebuah kapal. Kehidupan keluarga mereka pun mulai membaik. Ae Sun dan Gwan Sik juga dikaruniai tiga orang anak setelah pindah rumah. Selain Geum Myeong sebagai kakak tertua, ada dua adik laki-lakinya, Eun Myeong dan Dong Myeong.
Suatu hari, Geum Myeong mengalami kecelakaan yang membuat Ae Sun terpaksa buru-buru pergi dari rumah. Ia meninggalkan dua anak laki-lakinya yang masih kecil sendirian dan dititipkan kepada tetangga. Namun, sang tetangga tak mendengar permintaan Ae Sun. Sayangnya, dua anaknya itu akhirnya pergi menyusul orang tua mereka. Eun Myeong berhasil kembali dengan selamat setelah bertemu dengan para kerabat.
Namun, Dong Myeong hilang dan ditemukan sudah dingin dan lemas di dekat pantai. Ae Sun kehilangan anak bungsunya dalam sekejap. Ia semakin merasa bersalah karena sebelum Ae Sun pergi, Dong Myeong meminta untuk dipeluk dan ia tak sempat memeluknya. Hingga tua, Ae Sun bahkan tak bisa menatap anak kecil karena teringat akan anaknya.
Ujian memang kerap datang dalam kehidupan, namun pasangan ini mampu melewati semuanya bersama tanpa menyalahkan dan justru pengertian serta memberi dukungan.