instagram.com/septriasaacha
Perselingkuhan bisa terjadi pada siapa saja, apa pun gendernya. Namun lebih dari itu, perselingkuhan terjadi karena adanya kesempatan dan kesempatan itu diambil karena rasa kurang terhadap hubungan yang ada.
"Perselingkuhan bukan semata tentang gender laki-laki atau perempuan, tapi perselingkuhan itu adalah soal kesempatan. Jadi, kalau misalnya ada kesempatan dan juga kita juga kurang kuat dalam hal memjaga relationship-nya pasti sempatan itu akan bisa digunakan oleh orang-orang yang mau menggunakannya. Nah, bagaimana cara supaya pasangan kita tidak mau menggunakan kesempatan itu, ya, kita harus maintain trust.
Kita harus maintain relationship kita, harus rela bermanis-manis walaupun misalnya hati lagi kacau atau misalnya keadaan financial lagi kurang. Tapi, ada hal-hal yang harus diusahakan untuk bertukar pikiran, selalu bertukar pikiran gitu sehingga ,ya, kejadian seperti di film ini tidak terjadi," kata Acha.
Rasa kehilangan pasangan untuk terbuka, akhirnya menimbulkan kesempatan untuk mencari sebuah validasi di tempat lain yang mungkin dibutuhkan. Itulah yang bisa memunculkan sebuah perselingkuhan.
Validasi-validasi yang didapatkan dari orang lain itu mungkin indah dan manis, tapi hanya sesaat dan akhirnya hanya akan menyisakan orang-orang yang tersakiti. Rumah tangga pun akan dikorbankan, termasuk anak-anak dan keluarga.
Menurut pendapat Acha, perselingkuhan terjadi karena seseorang memiliki second thought (pemikiran lain) terhadap hubungannya. Agar tak ada pemikiran-pemikiran ini, sebuah pasangan harus benar-benar mencintai satu sama lain, tidak mau membuat sakit orang-orang tersayangnya dia perlu pikir dua kali untuk melakukan hal yang tidak sepatutnya.
Itulah tips menjaga hubungan dengan pasangan dari Acha Septriasa.