tirasennawedding.blogspot.com
Prosesi selanjutnya adalah lamaran atau yang disebut narosan. Orangtua dan keluarga dekat calon pengantin laki-laki datang ke kediaman calon pengantin perempuan. Di kunjungan ini, mereka akan membawa lemareun (daun sirih dan kapur sirih) dan gambir, lengkap beserta uang pengikat yang menjadi simbol bahwa ia siap untuk berpartisipasi dan ikuti membiayai pernikahan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak keluarga akan membicarakan seputar rencana pernikahan. Mulai dari tempat, sampai waktu terbaik untuk menggelar pesta perkawinan. Pada prosesi ini keluarga juga akan membahas mengenai biaya pernikahan.
Tak sampai di situ, ada tradisi unik lainnya dalam prosesi ini. Calon mempelai laki-laki juga akan memberikan cincin belah rotan atau yang disebut cincin meneng, sebagai tanda ikatan dan komitmen mereka untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.