Menurut Paul Keable, Chief Strategy Officer Ashley Madison, mengatakan pihaknya menerima lebih dari 17.000 pengguna baru setiap harinya, sejak krisis kesehatan tersebut merebak di Amerika Serikat. Pada hari biasanya, mereka hanya menerima setidaknya 15.500 pengguna baru per hari pada tahun lalu.
Lebih lanjut, laporan itu menyebutkan 30% perempuan mencari seks virtual selain dari pasangan mereka, sementara 14% laki-laki melakukan seks virtual bersama selingkuhannya.
Situs tersebut juga melakukan survei kepada para anggotanya dan bertanya apakah mereka telah mencoba untuk meningkatkan kehidupan seks mereka bersama pasangan selama masa karantina di rumah. Tiga perempat dari responden mengatakan “tidak”.
Ashley Madison diluncurkan pada 2001 oleh Noel Biderman, mantan pengacara dan agen olahraga asal Toronto, Kanada. Nama situs itu sendiri merupakan gabungan dari dua nama anak bayi yang populer pada tahun tersebut.
Sebenarnya situs ini mirip dengan situs kencan lainnya, hanya saja situs Ashley Madison mengkhususkan pada layanan perselingkuhan. Orang-orang yang menjadi anggotanya mencari perselingkuhan dengan sesama orang yang sudah menikah atau masih single.
Kehadiran situs ini tentu diiringi dengan kontroversi. Banyak orang yang menyebut, situs ini mempromosikan pergaulan bebas. Namun dalam pembenarannya, Noel menyebut perselingkuhan sudah lama bahkan sebelum Ashley Madison ada. Situs yang dia bangun hanya sekadar platform saja.