Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
poster film Perempuan Pembawa Sial
youtube.com/IDN Pictures

Intinya sih...

  • Film Perempuan Pembawa Sial mengangkat mitos Jawa dan ritual pernikahan adat Jawa.

  • Ritual pernikahan adat Jawa yang diangkat dalam film ini adalah injak telur, tuwuhan, sembogo, dan panggih.

  • Didik Nini Thowok berperan sebagai dukun manten yang melakukan ritual sembogo.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film yang mengangkat tentang mitos bahu laweyan berjudul Perempuan Pembawa Sial akan tayang di bioskop pada 18 September 2025. Karya garapan IDN Pictures ini memaparkan serangkaian prosesi pernikahan adat Jawa yang menjadi daya tarik film tersebut. 

Bukan hanya sebagai pemanis semata, ritual Jawa dalam film Perempuan Pembawa Sial ternyata memiliki filosofi yang menarik untuk diulas. Apa saja? Simak penjelasan ritual dan adat Jawa dalam film Perempuan Pembawa Sial yang telah dirangkum POPBELA di artikel ini.

1. Injak telur

youtube.com/IDN Pictures

Ritual Jawa dalam film Perempuan Pembawa Sial yang pertama dan mungkin menjadi prosesi paling terkenal di pernikahan adalah injak telur. Dalam trailer yang telah dirilis, terlihat karakter utama bernama Mirah dan suami sedang melakukan prosesi menginjak telur. 

Prosesi injak telur dilakukan dengan menggunakan kaki kanan sang suami dan setelahnya istri membasuh kaki suami dengan air bunga. Prosesi tersebut menggambarkan kesetiaan istri pada sang suami. Sementara telur dalam adat ini merupakan tanda cinta pasangan.

2. Tuwuhan

instagram.com/tuwuhan_solo

Elemen lain yang nampak di film Perempuan Pembawa Sial adalah pisang. Dalam adat Jawa, pisang biasanya digunakan sebagai bagian dari seserahan atau hantaran pernikahan. Buah pisang di sini melambangkan harapan akan kesuburan, kebahagiaan, dan cinta abadi.

Keberadaan pisang menggambarkan harapan agar kehidupan bahtera rumah tangga kedua mempelai berjalan manis seperti buahnya. Adat ini dinamakan tuwuhan yang bermakna tumbuhan atau hasil bumi. Dalam hal ini, pisang disimbolkan sebagai harapan calon pengantin nantinya dapat tuwuh atau tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

3. Sembogo

youtube.com/IDN Pictures

Ritual Jawa dalam film Perempuan Pembawa Sial selanjutnya adalah sembogo. Dalam film ini, Didi Nini Thowok yang berperan sebagai dukun manten kedapatan melakukan ritual peniupan mantra ke pengantin wanita. Proses ini juga dikenal dengan nama sembogo. 

Mantra yang biasa digunakan biasanya mengambil dari Tembang Asmaradana yang berarti api cinta. Sembogo dilakukan dengan meniupkan asap rokok ke ubun-ubun mempelai wanita yang dikatakan bisa menambah aura kecantikan. 

4. Panggih

youtube.com/IDN Pictures

Ritual Jawa dalam film Perempuan Pembawa Sial yang berikutnya adalah panggih. Panggih sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti bertemu. Secara harfiah, prosesi ini akan mempertemukan mempelai perempuan dan laki-laki untuk bertemu.

Dalam praktiknya, prosesi ini juga diikuti serangkaian ritual lain seperti injak telur, selinduran, kacar-kucur, dan dulang-dulangan. Namun, dalam trailer film, hanya prosesi bertemu dan bersalaman saja yang diperlihatkan. Pada intinya, ritual ini berarti kedua mempelai telah bertemu dan siap membina mahligai rumah tangga ke depannya.

Ritual pernikahan adat Jawa

instagram.com/weddingorganizer_rahmawati

Walaupun dalam trailer hanya 4 ritual yang diperlihatkan secara sekilas, akan tetapi ritual pernikahan Jawa memiliki runtutan lanjutan yang lebih kompleks. Bisa jadi, ritual ini juga akan muncul dalam film.

Berikut daftar ritual pernikahan adat Jawa yang masih dilakukan hingga saat ini:

  1. Siraman: prosesi memandikan calon pengantin untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.

  2. Midodareni: malam sebelum akad, keluarga berkumpul dan calon pengantin perempuan “dijaga” agar tetap suci.

  3. Ijab Kabul (Akad Nikah): prosesi resmi pernikahan sesuai agama.

  4. Panggih (Temu Manten): pertemuan simbolis antara pengantin pria dan wanita setelah akad.

  5. Balangan Suruh: kedua pengantin saling melempar daun sirih sebagai simbol saling menerima.

  6. Wiji Dadi: pengantin pria menginjak telur, lalu pengantin wanita membasuh kakinya sebagai lambang kesiapan berumah tangga.

  7. Sinduran: orang tua menutupi kedua pengantin dengan kain sindur sebagai simbol restu dan kasih sayang.

  8. Kacar-Kucur: pengantin pria menuangkan biji-bijian, uang, dan hasil bumi ke pangkuan istri sebagai simbol nafkah.

  9. Dahar Klimah: kedua pengantin saling menyuapi nasi sebagai simbol kebersamaan.

  10. Sungkeman: kedua pengantin bersujud memohon doa restu dan ampunan kepada orang tua.

Itulah dia beberapa ritual Jawa di film Perempuan Pembawa Sial yang akan tayang di bioskop pada 18 September 2025. Catat tanggalnya dan pastikan untuk menonton film ini ya, Bela!

FAQ seputar film Perempuan Pembawa Sial

  1. Film Perempuan Pembawa Sial karya siapa?

    Film horor Indonesia (tayang mulai 18 September 2025) garapan sutradara Fajar Nugros yang mengangkat mitos Jawa kuno bahu laweyan tentang perempuan pembawa kutukan mematikan.

  2. Siapa pemeran utama dalam film Perempuan Pembawa Sial?

    Raihaanun memerankan Mirah, Morgan Oey sebagai Bana, dan Clara Bernadeth berperan sebagai Puti, saudara tiri yang memberi kutukan itu.

  3. Apa cerita yang diangkat dalam film Perempuan Pembawa Sial?

    Mirah hidup di bawah stigma karena pria yang dekat dengannya meninggal tragis. Ia mencari jawaban dan menghadapi dendam keluarga di balik kutukan bahu laweyan.

  4. Apa yang membuat film ini spesial dibanding horor lain?

    Tidak sekadar menakutkan, film ini juga menyelami isu sosial seperti stigma, trauma, dan nilai budaya Jawa lewat kisah kutukan mistis dan hubungan emosional antar karakter.

Editorial Team