instagram.com/paula_verhoeven
Paula terlihat selalu mengabadikan momen dengan anaknya. Bahkan, salah satu unggahannya pun menjadi viral karena anak-anaknya enggan bertemu dirinya karena takut sang ibu akan dimarahi ayahnya. Bagi Paula, ia mungkin tak akan bisa selalu bersama anak-anaknya, video-video itulah yang akan menjadi kenangan mereka. Ini juga sekaligus sebagai wujud perjuangan seorang ibu.
"Karena setiap malam momen itu yang aku akan kenang sama mereka gitu, itulah makanya aku bilang perjuangan seorang ibu," ujar Paula.
Sebelumnya, Paula sangat dekat dengan kedua anaknya, Kiano dan Kenzo. Ia selalu mengurus kedua buah hatinya itu sendiri untuk setiap keperluan. Namun, setelah pulang umrah, anak-anaknya jadi berubah sifat dan sikapnya terhadap dirinya.
Mereka jadi tak ingin bersama Paula dan tak ingin tidur dengannya. Kala itu, Paula dan Baim sudah tinggal terpisah. Ia di rumah lama mereka, sementara Baim di kantor. Anak-anak mereka pun dibawa Baim untuk tinggal di kantor.
"Sebenarnya kan talak itu datangnya 21 April. Nah, beberapa hari kemudian beliau sudah keluar dari rumah. Nah, saya nggak keluar. Saya di rumah itu tuh, di rumah bersama. Sementara itu, kita berhubungan dengan cara ya sudah bergantian, bolak-balik ke sekolah, siapa yang jemput, ya sudah gitu, segala macam.
Nah, tiba-tiba perceraian ini terjadi. Biasanya hampir 24 jam saya sama anak-anak. Begitu saya umrah, September itu, saya titipkan ke beliau, anak itu langsung berubah setelah pulang. Anak nggak mau, 'Kak, yuk gantian tidur sama mamanya di rumah'. Nggak mau, 'nanti ya ma, nggak mau'. Itu berlajut sampai 8 bulan," cerita Paula dengan suara gemetar.
"Dan saya nggak bisa nanya ke anak aku, Karena saya nggak mau bikin beban. Saya tanya sama papanya, malahan merasa tersudutkan, bingung kan? Nah, terus aku harus tanya sama siapa? Ya sudah, kalau saya mau ngikutin ego, saya bisa rebut anak saya dari kapan, bulan ke berapa. Tapi saya nggak melakukan itu, for the sake of mental anak-anak.
Tiap hari saya nangis, kangen. Saya tiap hari ke sini, ke sekolah, entah 5 sampai 10 menit selalu muncul, 'Kiano, Mama bawa ini, Kiano, Mama bawa donat', saya usaha terus, sampai saya bilang sama gurunya, apalah artinya 5 menit sama yang 23 jam 55 menit nggak sama saya. Terus kata gurunya, 'Justru yang 5 menit itu mereka akan terkenang'. Saya lakuin, terus dengan sabar, sampai akhirnya anak saya udah mulai welcome, mau main," kata Paula berbagi sambil meneteskan air mata.