instagram.com/brandonsalim
Kedua prosesi ini sama-sama membawa hantaran kepada pihak satu sama lain. Di acara Tingjing, pihak laki-laki yang datang akan membawa seperangkat hampers dalam baki yang jumlahnya biasanya genap untuk melambangkan hidup berpasangan. Tapi, umumnya angka empat dilewati karena dianggap memiliki arti yang negatif dalam bahasa Mandarin.
Isi dari baki ini ada berbagai macam, seperti buah-buahan, kue, anggur, dan satu hal yang harus dibawa ialah kue bulan. Pada prosesi ini biasanya hantaran bersifat ringan karena yag lebih berat akan dibawa ketika upacara Sangjit.
Ketika Sangjit berlangsung, biasanya warna merah akan mendominasi karena dipercaya sebagai warna yang mampu membawa kebahagiaan dan kegembiraan. Selain pada pakaian, baki untuk seserahan juga memiliki warna serupa. Baki ini biasanya memiliki jumlah genap, seperti 6, 8, dan 12.
Isi dari baki Sangjit yang wajib ada, yaitu:
- Pakaian atau kain, khususnya yang berwarna merah yang melambangkan bahwa pihak laki-laki akan memenuhi kebutuhan sandang pihak perempuan.
- Set perawatan tubuh dan makeup, ini dibawa dengan harapan supaya kedua belah pihak bisa selalu merawat diri dan sehingga selalu enak dipandang dan menarik. Selain perlengkapan tersebut, ada juga cermin yang memiliki makna bahwa agar kedua belah pihak bisa melakukan refleksi satu sama lain.
- Perhiasan, sebagai lambang keberuntungan dan kebahagiaan.
- Buah-buahan, jumlahnya juga harus genap, seperti 8, 10. 12, 16, dst dan paling umum adalah buah apel dan jeruk. Buah-buahan yang diberikan melambangkan rezeki yang melimpah dan kebahagiaan.
- Uang susu dan uang pesta, ini adalah uang yang diberikan oleh orang tua pihak laki-laki kepada orang tua pihak perempuan. Uang ini digunakan sebagai tanda terima kasih karena sudah membesarkan anak dengan baik. Jika uang susu diambil seluruhnya oleh keluarga pihak perempuan, artinya orang tua akan menyerahkan anaknya tanpa ikut campur lagi. Uang pesta diberikan sebagai modal untuk pesta pernikahan.
- Dua pasang lilin, memiliki gambar liong atau naga, dan hong atau burung phoenix sebagai simbol penerangan dan perlindungan dari segala hal negatif yang mungkin akan terjadi selama pernikahan.
- Kue dan manisan, seperti beberapa jenis kue khas Tiongkok yang bertekstur lengket, misalnya kue keranjang, kue mangkuk, dan kue wijen. Filosofi dari kue ini adalah harapan akan rezeki, kebahagiaan, dan keharmonisan dalam kehidupan pernikahan.
- Anggur merah atau sampanye, diberikan berjumlah dua botol sebagai lambang keharmonisan
Selain hantaran dari pihak laki-laki, pihak perempuan juga akan memberikan hantaran atau balikan. Baki hantaran dapat berisi:
- Barang-barang kebutuhan calon pengantin laki-laki, seperti baju, perlengkapan mandi, hingga parfum.
- Sebagian angpau uang pesta jika pihak keluarga perempuan ingin biaya pernikahan ditanggung oleh pihak laki-laki.
- Sebagian isi seserahan makanan kaleng, buah-buahan, dan kue yang sudah diberikan.
- Sepasang lilin merah yang memiliki gambar naga dari seserahan yang diberikan.
- Dua botol sirup berwarna merah.