Menikah memang merupakan impian sebagian besar orang. Namun, di balik impian tersebut, ada sebagian orang yang memilih single daripada menikah karena beberapa alasan. Alasan tersebut berkembang berdasarkan pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain yang pernah didengarnya. Entah itu pengalaman menyenangkan atau nggak menyenangkan yang pada akhirnya bisa membuat seseorang trauma untuk menjalani pernikahan. Berikut beberapa alasan seseorang takut untuk menikah.
Rasa nyaman merupakan faktor terpenting dari suatu hubungan. Rasa nyaman ini bisa mengalahkan penilaian fisik, status sosial dan lainnya. Berkembangnya rasa nyaman ini, ada ketakutan kehilangan rasa nyaman tersebut. Ketakutan itu yang akan membuat seseorang menjadi skeptis terhadap pasangannya. Untuk menghindari pemikiran tersebut, sadari bahwa hidup nggak selamanya nyaman. Begitu pun dengan pernikahan. Akan banyak hal yang membuat kita nggak nyaman, namun di balik ketidaknyamanan itu, banyak hikmah yang kita pelajari sepanjang kita berpikiran secara bijak.
Dengan alasan hanya ingin melakukannya satu kali seumur hidup, banyak orang yang mencari-cari pasangan yang paling sempurna untuk mereka. Lagi-lagi karena ketakutan menikah dengan orang yang salahlah yang menjadi alasan terbesar seseorang memilih menunda pernikahan atau memilih hidup sendiri. Dalam pikirannya, lebih baik sendiri daripada menikahi orang yang salah. Kepercayaan pada Tuhan merupakan kunci untuk terhindar dari menikahi orang yang salah. Selalu libatkan Tuhan dalam memilih pasangan.
Bangun pagi, menyiapkan sarapan untuk pasangan, sedikit waktu me time membuat seseorang masih enggan menikah. Pemikiran lainnya yakni karena dengan menikah bisa menghambat karier. Dan masih banyak lagi pengorbanan yang harus dilakukan ketika menikah. Ketika alasan ini yang membuatmu menunda pernikahan, coba cari pasangan yang bisa menerimamu dan akan mendukungmu untuk berkarier. Waktu me time sebenarnya bisa dibicarakan dengan pasangan. Pasanganmu pun perlu waktu me time kok, Bela.
Nah, pemikiran ini yang paling banyak dialami oleh para perempuan yang pernah disakiti oleh lelaki secara berkala. Karena pernah disakiti oleh lelaki beberapa kali, ia beranggapan bahwa semua lelaki itu sama. Entah karakter baiknya serta buruknya. Semua orang memiliki sisi baik dan buruk kok, Bela. Jadi, hindari mengeneralisasi bahwa semua lelaki itu buruk atau tukang selingkuh. Kamu bisa menilai lelaki itu akan setia padamu atau nggak dengan melihat seberapa dekat ia dengan ibunya. Semakin dekat ia dengan ibunya, semakin ia setia padamu kelak karena ia nggak mau menyakiti perasaan perempuan.
